Capim KPK Irjen Firli Bahuri Sebut OTT KPK Tak Cukup Berantas Korupsi Hingga ke Akarnya
Menurutnya, penindakan para koruptor dengan upaya Operasi Tangkap Tangan (OTT) masih tidak cukup.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irjen Pol Firli Bahuri, mengatakan memiliki banyak terobosan inovatif dan solutif untuk memberantas korupsi hingga ke akarnya.
Menurutnya, penindakan para koruptor dengan upaya Operasi Tangkap Tangan (OTT) masih tidak cukup.
"Pemberantasan korupsi yang sekarang dilakukan KPK hanya dengan penindakan melalui upaya OTT dan menurut saya hal tersebut tidak cukup. Harus dilakukan secara integrasi, menyeluruh dan upaya-upaya pencegahan. Selain itu perlu sekali dilakukan monitoring atas pelaksanaan program pemerintah," ujar Firli, dalam keterangannya, Senin (2/9/2019).
Kapolda Sumatera Selatan itu menyebut ada pula satu upaya yang hingga saat ini belum dilakukan oleh KPK. Yakni upaya mitigasi, yang merupakan leading sector dalam upaya pencegahan korupsi bersama pemerintah.
Baca: Tak Cuma Bahas Utang Elza Syarief, Nikita Mirzani Singkap Pernikahan Ibu Poppy Kelly, Nikah 5 Kali
"KPK itu harus hadir di garda terdepan dalam pendampingan program pemerintah , KPK harus menjadi mitra pemerintah sejak penyusunan program perencanaan pembangunan, penyusunan RPNJP, RPJMN dan penyusunan RKP bersama pemerintah," ucapnya.
Terobosan lain yang diyakininya mampu membuat para koruptor kocar-kacir adalah peningkatan SDM dari lembaga antirasuah.
Baca: Vicky Prasetyo Rayu dan Peluk Mantan, Sahila Hisyam Menangis Cemburu: Mending Aku Ladenin Cowok Lain
Mantan Ajudan Wapres Boediono tersebut menilai SDM KPK perlu ditingkatkan dan diberikan pendidikan pelatihan terkait dengan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Pun demikian dengan instrumental perundang undangan terkait tugas pokok KPK. Menurutnya, tugas pokok KPK harus diperluas juga pada pendidikan masyarakat, pencegahan dengan sasaran pemerintah dan swasta serta monitoring.
Baca: UPDATE TERKINI - Kecelakaan di Tol Cipularang, 6 Orang Dikabarkan Tewas, Korban Terbakar dalam Mobil
"Korupsi itu timbul dari keserakahan, kebutuhan, kesempatan dan hukum yang rendah. Karenanya untuk memberantasnya harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa. Langkah inovatif dan solutif untuk KPK itulah yang diperlukan untuk KPK ke depan," tandasnya.