Jokowi: Tiap Hari Ada yang Tanyakan Itu-itu Saja, Pak Siapa Nanti Calon Menterinya?
Menurut Febri, Jokowi dapat menilai kinerja para menteri yang membantunya selama lima tahun terakhir.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
"Nanti kalau sudah waktunya tahu semua. Jangan nebak-nebak," kata Jokowi.
2. Komposisi Parpol vs Profesional
Jokowi menyatakan bahwa Kabinet Kerja pada periode mendatang akan diwarnai gabungan menteri dari profesional dan unsur partai politik.
Secara spesifik, Jokowi menyatakan bahwa komposisi menteri dari partai politik memiliki porsi yang sedikit lebih kecil ketimbang kalangan profesional.
"Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya. Komposisinya 45 persen," kata Jokowi.
Dengan demikian, perbandingan menteri dari kalangan profesional dengan unsur partai politik adalah 55 persen berbanding 45 persen.
Selain mengungkap gambaran komposisi kabinetmendatang, Jokowi juga menegaskan bahwa Jaksa Agung mendatang tidak berasal dari representasi partai politik.
Berbeda dengan saat ini, dimana Jaksa Agung merupakan mantan kader Partai Nasdem.
"(Jaksa Agung) tidak dari partai politik," kata Jokowi.
Usai menghadiri HUT Pramuka di Cibubur, Jokowi pun menegaskan semua pihak harus menerima komposisi tersebut. Termasuk ketua umum dan elite parpol.
Meski mendapat jatah yang lebih sedikit dibanding kalangan profesional, namun elite parpol tak boleh menolak.
Sebab, penyusunan kabinet adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden.
"Kamu tahu tidak kabinet itu apa? Kabinet itu hak prerogatif presiden. Menteri itu adalah hak prerogatif presiden," kata Jokowi saat ditanya wartawan apakah parpol bisa menerima komposisi yang telah ditetapkan.
3. Menteri Muda
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.