Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Fakta Veronica Koman, Tersangka Provokasi Asrama Papua: Dicap Pengkhianat, Pernah Hina Jokowi

Berikut enam fakta Veronica Koman, tersangka baru kasus provokasi mahasiswa Papua: Dicap sebagai pengkhianat bangsa dan pernah menghina Jokowi.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
zoom-in 6 Fakta Veronica Koman, Tersangka Provokasi Asrama Papua: Dicap Pengkhianat, Pernah Hina Jokowi
twitter.com/papua_satu
Berikut enam fakta Veronica Koman, tersangka baru kasus rasisme mahasiswa Papua: Dicap sebagai pengkhianat bangsa dan pernah menghina Jokowi. 

Sebelumnya, Veronica bekerja di Jakarta Legal Aid Institute.

Veronica juga menempuh studi untuk Magister Hukum di Australian National University, Canberra.

2. Pernah Protes Kebijakan Donald Trump

ejumlah masyarakat melakukan protes terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat Donal Trump. Aksi itu dilakukan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (4/2/2017).
Sejumlah masyarakat melakukan protes terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat Donal Trump. Aksi itu dilakukan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (4/2/2017). (Kompas.com/Lutfy Mairizal Putra)

Dilansir Kompas.com, Veronica pernah menyuarakan protes terhadap kebijakan Donald Trump pada 2017 silam.

Kala itu, puluhan masyarakat melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (4/2/2017).

Mereka mengecam kebijakan yang diambil oleh Presiden Amerika Donald Trump.

Veronica juga turut dalam aksi tersebut.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, pihaknya menghargai proses demokrasi dalam pemilihan Presiden di Amerika.

Namun, lanjut dia, kebijakan Trump memunculkan sentimen negatif yang mengancam perdamaian dunia.

"Yang kami kecam adalah xenophobia, islamophobia, dan misoginis," kata Veronica di depan Kedubes AS, Jakarta, Sabtu (4/2/2017).

Veronica mencontohkan, kebijakan Trump yang mengeluarkan perintah eksekutif untuk membatasi laju pengungsi dari sejumlah negara Islam ke AS.

Antara lain, Iran, Irak, Suriah, Sudan, Libya, Yaman dan Somalia.

"Itu sangat xenophobia dan Islamophobia. Pengungsi sudah kabur dari negaranya. Masuk Amerika jadi pengungsi dua kali. Trump juga melanggar konvensi internasional tentang pengungsi," ucap Veronica.

Veronica menyebutkan, kebijakan Trump terkait pengungsi akan berpengaruh terhadap Indonesia sebagai negara transit pengungsi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas