Pasca-kerusuhan di Papua, Veronica Koman Diburu Interpol hingga Prabowo Subianto Beri Tanggapan
Pasca-kerusuhan di Papua, Veronica Koman diburu interpol hingga Prabowo Subianto beri tanggapan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Modal terpenting bagi semua komunitas untuk membangun bukanlah sumber daya alam, sumber daya manusia iya, tapi stabilitas keamanan adalah yang terpenting," kata Tito.
Ia pun meminta semua pihak berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan Papua agar pembangunan bisa berjalan kembali.
Lebih lanjut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan deklarasi damai yang telah ditandatangani agar tak hanya menjadi sebuah formalitas.
Namun, harus diimplementasikan semua pihak.
4. Pemerintah Indonesia tak akan mundur
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia tidak akan mundur satu centimeter pun untuk menjaga kedaulatan NKRI, termasuk di Papua.
Retno juga mengungkapkan apa yang diucapkannya tersebut merupakan prinsip para diplomat Indonesia.
Baca: Ryamizard: Kenapa Banyak Pihak Ingin TNI-Polri Ditarik dari Papua?
Baca: YouTuber Pembuat Konten Provokatif Kolase Kerusuhan Asrama Papua, Pelaku Ditangkap di Kebumen
"Para diplomat Indonesia punya pemahaman yang sama, bahwa kita tidak akan mundur satu sentimeter pun untuk pemagaran kita terhadap NKRI," tegas Retno dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.
"Papua dan Papua Barat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI."
"Kalau ada hal terkait upaya pemisahan, ada call for referendum, maka itu sudah merupakan red line, red line bagi kita semua," tambah dia.
Kemenlu saat ini sudah meminta para diplomatnya menyebarkan informasi yang benar mengenai situasi keamanan di Papua telah kondusif pada dunia internasional.
"Mengenai strategi yang telah dan akan kita lakukan dalam konteks internasional, kita akan sampaikan secara tertutup," tandas Retno.
5. Tanggapan Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono pada Kamis (5/9/2019).