Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Kirim Nota Diplomatik Minta Pemerintah Indonesia Atasi Kebakaran Lahan

Pemerintah Malaysia akan mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Indonesia untuk segera mengambil aksi dalam kebakaran lahan

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Malaysia Kirim Nota Diplomatik Minta Pemerintah Indonesia Atasi Kebakaran Lahan
TRIBUN PEKANBARU/TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Kabut asap tipis menyelimuti kawasan Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis (22/8/2019). Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melalui pantauan satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP pukul 06.00 WIB. Terdapat 237 titik hotspot yang tersebar di Sumatera. Hotspot tersebut terdapat di Provinsi Jambi 60 titik, Sumsel 29 titik, Babel 17 titik, Lampung 8 titik, Kepulauan Riau 4 titik, Sumbar 3 titik dan Bengkulu 1 titik. Sedangkan di Provinsi Riau sendiri terdeteksi 115 titik yaitu di Kabupaten Bengkalis 7, Meranti 10, Kampar 2, kuantan Singingi 3, Pelalawan 32, Rokan Hilir 8, Indragiri Hilir 37, Indragiri Huli 14 dan di Kabupaten Siak 2..TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

Dia mengatakan sejauh ini Malaysia belum menerima permintaan dari Indonesia untuk membantu mengatasi kebakaran lahan di sana.

"Semoga melalui tindakan kami mengirimkan nota diplomatik dan kerja sama dari semua negara yang terlibat, situasi ini bisa diatasi," kata Isnaraissah.

Jarak Pandang 50 Meter

Kabut asap akibat kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, semakin parah. Di Sampit, aktivitas warga terganggu akibat kabut asap.

"Pagi ini jarak pandang di sekitar Bandara H Asan hanya 50 meter," ujar Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan di Sampit, Jumat (6/9/2019).

Baca: Merasa Harga Dirinya Diinjak-injak, Elza Syarief Tak Akan Buka Pintu Maaf untuk Nikita dan Hotman

Kondisi kabut asap semakin parah pada pagi hari.

Di beberapa titik di dalam kota Sampit, jarak pandang hanya berkisar 10 hingga 20 meter.

BERITA REKOMENDASI

Kawasan Sungai Mentaya juga diliputi asap tebal. Kawasan di seberang sungai bahkan tidak terlihat.

Mayoritas warga mengenakan masker saat beraktivitas.

Kabut asap mengganggu pengendara di Sampit. Banjarmasinpost.co.id/Faturahman
Kabut asap mengganggu pengendara di Sampit. Banjarmasinpost.co.id/Faturahman (Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)

Untuk mencegah kecelakaan lalu lintas, pengendara menyalakan lampu kendaraan dan mengurangi kecepatan.

Hal ini juga berlaku bagi pengendara di sungai karena jarak pandang hanya 30 meter.

Sekolah Dasar Negeri 3 Mentawa Baru Hulu meminta para muridnya untuk mengenakan masker.


Pihak sekolah juga mengimbau para siswa untuk tidak berada di luar ruangan untuk mengurangi dampak buruk akibat kabut asap.

Baca: Jokowi Diminta Berkantor di Papua, Ngabalin: Nggak Usah Ngajarin, Presiden Sudah Ngerti lah

"Kemungkinan ini agak lama karena di sekitar Kota Sampit banyak hot spot, juga di wilayah selatan yang menimbulkan asap dan bergerak ke arah barat laut hingga utara," ujar Nur Setiawan.

Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi menginstruksikan semua camat, lurah dan kepala desa untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan Dia juga memohon kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.

"Dampaknya sudah sangat menganggu masyarakat luas. Mulai dari kesehatan, pendidikan dan aktivitas perekonomian," katanya. (Tribun Network/deo/ant)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas