Di HUT ke-70, SBY Kenang Ani Yudhoyono: Tidak Ada Lagi Pelukan dan Bisikan Selamat Ulang Tahun Pepo
SBY bercerita bagaimana di hari ulang tahunnya tidak ada lagi sosok sang istri yang membangunkannya ditengah malam dan memberikan pelukan hangat
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang sosok sang istri Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono di hari ulang tahunnya ke-70 tahun
HUT ke-70 tahun SBY ini bertepatan dengan 100 hari meninggalnya Ani Yudhoyono.
Baca: SBY dan Demokrat Berulang Tahun, Keluarga Gelar Doa dan Tahlil 100 Hari Wafatnya Ani Yudhoyono
SBY bercerita bagaimana di hari ulang tahunnya tidak ada lagi sosok sang istri yang membangunkannya ditengah malam dan memberikan pelukan hangat.
Hal itu disampaikan SBY saat pidato 'Malam Kontemplasi' di pendopo Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Senin (9/9/2019) malam.
"hari ulang tahun pertama yang di tengah malam yang tak ada lagi yang memeluk saya, seraya membisikkan kata-kata yang indah selamat ulang tahun, happy birthday, panjang usia bahagia dan sukses selalu," ucap SBY.
"karena, orang yang setiap tahun melakukan itu istri tercinta, 100 hari yang lalu juga telah diberi pulang ke Rahmatullah," tambahnya.
Selain itu, SBY juga mengenang sosok sang ibunda, Siti Habibah yang tepat 10 hari yang lalu meninggal dunia.
"rasa haru dan duka 10 hari yang lalu 10 hari menjelang hari kelahiran saya ini Ibunda tercinta yang melahirkan saya, 70 tahun yang lalu tanggal 9 September 1949 telah dipanggil oleh Allah SWT," kata SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat ini pun berharap, dihari-harinya kedepan bisa menjadi lebih baik lagi.
Baca: Beri Ucapan Ultah ke SBY, AHY: Aku Tahu Betapa Beratnya Pepo Harus Rayakan Ulang Tahun Tanpa Memo
"saya yakin kita semua yang hadir di tempat ini saat ini tentulah ingin agar hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini," ungkap SBY.
Ia pun melanjutkan pidatonya dengan menceritakan pengalaman hidupannya menjadi warga sipil selama 20 tahun, lalu menitih karir di militir selama 30 tahun, menjadi kepala pemerintahan selama 15 tahun baik menteri hingga presiden dan kembali menjadi warga sipil selama 5 tahun belakangan ini.