Kumpulan Quotes BJ Habibie yang Inspiratif tentang Filosofi Hidup, Kesuksesan, Cinta, hingga Agama
Berikut kumpulan quotes BJ Habibie yang inspiratif tentang filosofi hidup, kesuksesan, cinta, hingga agama.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
18. "Seorang pria tidak akan menjadi pria besar tanpa adanya wanita hebat di sisinya yang selalu memberi dukungan dan harapan, dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil."
19. “Pemimpin itu harus mengutamakan hubungan relasi penuh kasih sayang dan penuh penghargaan (Bukan untuk penghargaan tapi untuk melayani sesama manusia) dibandingkan status kekuasaan semata.”
20. "Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu Anda adalah milik Anda, namun masa depan adalah milik kita berdua."
21. "Persahabatan sering berakhir dengan cinta. Tetapi cinta kadang berakhir bukan dengan persahabatan."
22. "Kamu jangan pernah takut kehilangan saya, karena kita adalah satu."
23. "Kekurangan terhadap pasangan, menjadi sesuatu yang membuat hubungan seharusnya saling melengkapi.”
24. "Harus selalu konsisten dalam menekuni suatu disiplin ilmu yang anda pelajari. Karena dengan konsisten, anda bisa seperti saya.”
25. “Cinta tidak berupa tatapan satu sama lain, tetapi memandang ke luar bersama ke arah yang sama.”
26. “Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap akan tersimpan secara abadi di relung hati.”
27. “Nafsu hanya akan membawa kebahagiaan sesaat. Tetapi, cinta yang tulus dan sejati akan memberikan kebahagiaan yang sebenarnya.”
28. “Dalam hidup ini saya memiliki mental seperti orang yang bermain sepeda, bila saya tidak mengayuh sepeda maka saya akan jatuh, jika saya berhenti bekerja maka saya mati.”
29. “Tidak ada gunanya IQ Anda tinggi namun malas, tidak miliki disiplin. Yang penting adalah Anda sehat dan mau berkorban untuk masa depan yang cerah.”
30. “Jadilah anak muda yang produktif, sehingga menjadi pribadi yang profesional dengan tidak melupakan dua hal, yaitu iman dan takwa.”
31. “Kalau bukan anak bangsa ini yang membangun bangsanya, siapa lagi? Jangan saudara mengharapkan orang lain yang datang membangun bangsa kita.”