Pesan BJ Habibie Sebelum Meninggal "Bangsa Indonesia Jangan Bercerai Berai"
BJ Habibie sempat menyampaikan pesan terakhirnya kepada seorang sahabatnya yang saat ini menjadi pakar pendidikan, Arief Rachman.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BJ Habibie sempat menyampaikan pesan terakhirnya kepada seorang sahabatnya yang saat ini menjadi pakar pendidikan, Arief Rachman.
Menurut penuturan Arief Rachman, BJ Habibie meninggal dunia tepat setelah Azan Maghrib.
Ada pesan terakhir yang disampaikan BJ Habibie kepada Arief Rachman.
BJ Habibie berpesan mengenai kondisi bangsa Indonesia.
Baca: BJ Habibie Wafat, Hanum Rais Ungkap Cerita Amien Rais tentang sang Mantan Presiden
"Ketika beliau bisa bicara, beliau menitipkan supaya bangsa ini tidak tercerai berai," ujar Arief Rachman di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
BJ Habibie juga berpesan agar dunia pendidikan Indonesia semakin maju ke depan.
"Kamu tidak hanya jadi pengajar, tapi juga pendidik. Didiklah bangsa ini sebaik-baiknya," kata Arief mengutip ulang perbincangannya dengan Habibie.
Arief juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga persatuan.
"Jangan lupakan Pancasila dan ilmu sebagai tonggak bangsa," tutur Arief.
Sosok Habibie di mata Jokowi
Mewakili negara, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas meninggalnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
Didampingi Ibu Negara Iriana dan anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka, Jokowi menyempatkan diri memberikan penghormatan terakhir kepada BJ Habibie di Paviliun Kartika, RSPAD.
Lantas bagaimana sosok BJ Habibie dimata Jokowi?
Jokowi mengatakan BJ Habibie merupakan ilmuan kelas dunia, bapak teknologi Indonesia, dan Presiden ke-3 RI.
Baca: BJ Habibie Meninggal Dunia, Para Tokoh Tanah Air Ucapkan Bela Sungkawa dari Fadli Zon hingga AHY
Sesama hidup, Jokowi mengaku kerap meminta saran kepada BJ Habibie utamanya soal ekonomi dan kebangsaan.
"Selalu setiap persoalan yang ada di negara kita, berkaitan ekonomi dan kebangsaan beliau selalu langsung menyampaikan solusinya, jalan keluarnya. Kadang sering beliau datang ke istana atau saya datang ke rumah pak BJ Habibie. Beliau adalah negarawan yang patut dijadikan contoh dan suri teladan dalam kehidupan," kata Jokowi di lobi utama RSPAD.
5 menit sebelum Jokowi datang
Mendengar kabar kondisi Presiden ke-3 BJ Habibie menurun, Rabu (11/9/2019) petang, Presiden Jokowi langsung menuju ke Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Sesampainya di RSPAD, Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana dan anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka langsung menuju ke ruang tempat BJ Habibie dirawat.
Sayangnya lima menit sebelum Jokowi tiba, BJ Habibie sudah meninggal dunia pada pukul 18.05 WIB.
"Innalillahi wainnailahi rajiun. Perkenankan saya atas nama seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah menyampaikan duka yang mendalam. Menyampaikan bela sungkawa mendalam atas berpulangnya Bapak Prof BJ Habibie tadi pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto," kata Jokowi di lobi utama RSPAD.
Baca: Robert Rene Alberts Puas dengan Skuat Persib Bandung Sedangkan Manajer Belum Puas
"Saya sampai sini, lima menit sebelumnya beliau sudah tidak ada. Tiga hari lalu saya sudah tengok beliau juga, sama tidak bisa berbicara dengan beliau karena memang kondisi sakit beliau," ungkap Jokowi.
Masih menurut Jokowi, BJ Habibie dikenal sebagai seorang ilmuan kelas dunia dan juga bapak teknologi Indonesia serta Presiden ke-3 RI.
BJ Habibie menghembuskan nafas terakhir dalam usia 83 tahun.
Nantinya dari RSPAD, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Patra Kuningan, Jakarta Selatan untuk disemayamkan.
Baca: TERKINI Habibie Meninggal Dunia, Jokowi: 5 Menit Sebelum Tiba, Beliau Sudah Tidak Ada
"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kesabaran dan bisa melanjutkan apa yang dicita-citakan oleh Bapak Profesor BJ Habibie semasa hidupnya, terima kasih," singkat Jokowi.
Sebelumnya, Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat Dokter Terawan membenarkan BJ Habibie meninggal dunia, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie juga membenarkan hal tersebut.
"Ayah saya Pak Habibi Presiden RI ke 3 telah meninggal, alasan kenapa meninggal karena sudah menua. Mohon doanya, mohon pengertian kami dalam keadaan berkabung," tegas Thareq di RSPAD.
Baca: Sebelum Meninggal Dunia, BJ Habibie Dirawat oleh 44 Dokter Kepresidenan
Diketahui BJ Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu.
Seluruh biaya perawatan selama disana ditanggung oleh negara.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan. Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Sempat membaik
Putra Kedua Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Thareq Kemal memberikan keterangan pers terkait kondisi sang ayah yang kini dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019) malam.
"Saya wajib memberi laporan bahwa Bapak Habibie tidak begitu sehat. Mohon dimengerti beliau agak sepuh, usianya diatas 80. Beliau beraktifitas sangat banyak dan sangat tinggi sehingga beliau suka lupa kalau beliau sudah 80 tahun karena otaknya masih jalan. Tapi sesuai dengan Natural manusia, badan tidak selalu ikut," ujar Thareq mengawali konferensi persnya di lobi utara RSPAD.
Menurut Thareq memang dari dulu ayahnya memiliki masalah dengan jantung.
Otomatis karena kini sudah sepuh jantungnya menjadi lemah.
Baca: Putra Habibie Beri Penjelasan Terbaru Kondisi Terkini BJ Habibie: Tidak Kritis, Semakin Membaik
Dengan aktivitas yang tinggi dan jarang isirahat, tubuh BJ Habibie menurut dia akhirnya memberontak.
Thareq pun membantah BJ Habibie sempat mengalami masa kritis.
Dia menegaskan ayahnya kini sudah membaik dan stabil serta masih menjalani perawatan di ICU.
"Bapak sudah stabil, membaik tapi masih lemas. Diajak ngomong bereaksi, ditanya ngangguk dan geleng. Tidak ada bapak dalam keadaan kritis, beliau stabil," tegasnya.
Agar bisa istirahat, lanjut Thareq keluarga memutuskan membawa BJ Habibie ke Rumah Sakit untuk istirahat total.
Baca: Qualcomm Hadirkan Chipset Untuk Smartphone Kelas Menengah Tahun Depan
Karena jika terus berada di rumah di Parta Kuningan, BJ Habibie pasti akan kembali menerima banyak tamu yang meminta masukan.
"Mohon doanya, di ICU pun hanya terbatas yang boleh jenguk. Keponakan saja tidak semua. Hanya anak, cucuk, adik dan kakak dari ayah dan almarhumah ibu saya yang boleh jenguk. Sekali lagi mohon doanya, semoga bapak lekas sembuh dan akhirnya bisa bermain dengan cucu lagi," tambahnya.
Untuk diketahui, BJ Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat sejak 1 September 2019.
Pagi tadi, beredar kabar BJ Habibie meninggal.
Baca: HPE Greenlake Tawarkan Transformasi Digital untuk Perusahan Menengah
Namun hal tersebut dibantah Sekretaris Pribadi BJ Habibie, Rubijanto.
Sehari sebelumnya, Senin (9/9/e019), Sekretaris Menteri Negara Setya Utama juga menyebut kondisi BJ Habibie sudah membaik.
Setya memastikan pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan BJ Habibie selama di RSPAD sesuai dengan UU No 7 tahun 1978 tentang Hak Keuangan bagi Presiden dan Wakil Presiden.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter kepresidenan telah disiapkan.
Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.