Disindir Hilang Sejak Masuk Perut Banteng, Begini Tanggapan Johan Budi
ICW menyindir para aktivis yang dulu begitu kritis mengawal korupsi namun saat ini dianggap mlempem, salah satunya adalah Johan Budi.
Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyindir para aktivis yang dulu begitu kritis mengawal korupsi namun saat ini dianggap mlempem.
Mereka dinilai hilang suaranya setelah masuk menjadi bagian dari Istana.
Sindiran itu disampaikan melalui akun Instagram mereka, @sahabatICW.
Dalam unggahan itu, sedikitnya ada delapan tokoh yang kena sindir ICW.
Mereka adalah Teten Masduki, Koordinator Staf Khusus Presiden; Ifdhal Kasim, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden; Fadjroel Rachman, Komisaris Utama perusahaan BUMN PT Adhi Karya; dan Alexander Lay, Anggota Dewan Komisaris Pertamina.
Selain itu, ada juga Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kantor Staf Presiden; Andrinof Chaniago, Komisaris Utama BRI; Abetnego Tarigan, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden; serta Johan Budi, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi.
ICW mengunggah gambar berupa poster yang menyatakan para aktivis itu hilang setelah terlalu dekat dengan Istana.
Khusus untuk Johan Budi yang kini sudah menjadi anggota DPR terpilih dari PDI-P, tertulis hilang sejak masuk perut banteng.