Jika Gagal Jadi Pimpinan KPK, Roby Arya Janji Tak Akan Daftar Capim Lagi
Capim KPK Roby Arya mengakui di hadapan anggota Komisi III DPR RI, bahwa ini adalah kali terakhir dirinya mendaftarkan diri
Penulis: Reza Deni
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capim KPK Roby Arya mengakui di hadapan anggota Komisi III DPR RI, bahwa ini adalah kali terakhir dirinya mendaftarkan diri sebagai capim KPK.
"Ini pencalonan saya yang terakhir. Setelah ini kalau engak terpilih saya berjanji tidak akan mencalonkan lagi," kata Roby di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2019).
Hal itu dikatakan Roby saat mengemukakan bahwa dirinya ingin menciptakan KPK yamg baru dengan paradigma baru, yang memberi ketenangan dan efektif, tetapi tidak lupa juga dalam memberantas korupsi, dan bisa memberikan kebaikan di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca: Capim Robi Arya Usul KPK Tak Bisa Menyidik Polri dan Kejaksaan, Ini Alasannya
"KPK yang menghargai standar penegakan hukum internasional, yang penyidiknya harus belajar mengenai kriminologi, mengenai HAM," lanjutnya.
Para penyidik KPK pun disarankan Roby untuk melakukan studi keluar negeri untum belajar memahami law enforcement yang beradab.
"Jangan penyidik enggak mengerti apa-apa. Main gagah-gagahan, main asal tangkap, karena di luar negeri setiap ada penangkapan orang berhak diam," katanya
Atau kalau memang tidak keluar negeri, para penyidik bisa belajar ke dirinya di Universitas Indonesia.
"KPK ini banyak masalah tapi enggak mau direvisi, enggak mengerti saya," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelum mengikuti seleksi capim KPK periode 2019-2023, Roby tercatat pernah mengikuti seleksi capim KPK pada 2014 silam.
Dilansir dari artikel situs Setkab.go.id tertanggal 16 Oktober 2014, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menerima nama Roby dan calon petahana saat itu, Muhammad Busyro Muqoddas untuk diteruskan ke DPR.
Busyro merupakan pimpinan KPK yang saat itu masa jabatannya berakhir pada 25 Desember 2014. Ia kemudian mencalonkan diri lagi sebagai pimpinan KPK.
Sementara, Roby saat itu menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet.
Robby bersama Busyro Muqoddas sebenarnya sudah sempat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR pada Desember 2014.
Ia juga tercatat pernah mengikuti seleksi calon penasihat KPK periode 2017-2021. Dari 34 nama yang lolos seleksi administrasi saat itu, salah satunya adalah Roby.
Namun dalam proses selanjutnya ia tak terpilih.
Pada awal 2019, Roby diketahui merupakan salah satu dari enam nama yang lolos ke tahapan wawancara seleksi calon Sekretaris Jenderal KPK.
Akan tetapi, Roby bersama kelima orang lainnya dinyatakan gagal dalam tahapan akhir tersebut. Mereka dianggap Panitia Seleksi belum memenuhi kriteria.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.