Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabut Asap Melanda Sumatera-Kalimantan, Gerindra Tagih Janji Jokowi Copot Kapolda dan Pangdam

Dia mengatakan, Malaysia siap untuk menyemai awan untuk mendorong terjadinya hujan, dengan harapan bakal meredakan kabut asap.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kabut Asap Melanda Sumatera-Kalimantan, Gerindra Tagih Janji Jokowi Copot Kapolda dan Pangdam
TRIBUNSUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang berselimut kabut asap di Kawasan Plaju, Palembang, Kamis (12/9/2019). Kualitas udara di Kota Palembang semakin memburuk diakibatkan kebakaran hutan dan lahan. (TRIBUNSUMSEL/Abriansyah Liberto) 

Dia mengatakan, Malaysia siap untuk menyemai awan untuk mendorong terjadinya hujan, dengan harapan bakal meredakan kabut asap.

"Saat kondisi awan tepat, bahan kimia akan dimuat ke dalam pesawat yang akan lepas landas dan dilanjutkan dengan penyemaian," ujarnya.

Kondisi asap di Kuching telah dikeluhkan oleh warga, salah satunya Boo Siang Voon (47), seorang insinyur, yang menggambarkan langit di atas kota tampak kabur, panas, dan bau asap.

"Kabut asap tahun ini semakin memburuk. Warga menggunakan masker. Kita seharusnya tidak menerima dampak kesehatan untuk aksi pembakaran terbuka. Kita butuh solusi," ujarnya kepada AFP.

Tak hanya di kota Kuching, bau asap juga dapat dirasakan di Kuala Lumpur dan Singapura, pada Senin (9/9/2019), meski dari segi indeks polutan masih berada pada level sedang.

Sejumlah warga Kuala Lumpur telah mengeluhkan iritasi pada mata dan juga tenggorokan.

Sementara Departemen Meteorologi Malaysia, pada Minggu (8/9/2019) memperingatkan bahwa cuaca panas akan berlangsung selama sepekan ke depan dan musim hujan baru akan datang pada akhir September atau awal Oktober.

Berita Rekomendasi

Kementerian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi Malaysia, pada Jumat (6/9/2019), mengatakan akan mengajukan keluhan resmi kepada Indonesia atas kabut asap yang menyelimuti negaranya dan menyerukan tindakan cepat untuk memadamkan api.

Otoritas Indonesia telah mengerahkan ribuan personel tambahan sejak bulan lalu untuk mencegah terulangnya kebakaran 2015, yang tercatat sebagai yang paling buruk selama dua dekade.

Asap akibat kebakaran hutan itu juga mencekik wilayah itu dalam kabut selama berminggu-minggu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas