Kisah Mahasiswa di Jerman yang Pernah Disapa BJ Habibie: Tak Pernah Lupa Kerendahan Hati Beliau
Mahasiswa Indonesia yang saat ini tengah menuntut ilmu di Jerman, Naufal Prathama menceritakan momen pertemuannya dengan BJ Habibie.
Editor: Imam Saputro
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Beberapa pelukis yang tergabung dalam Komunitas Raden Saleh menggambar menggunakan media kopi di Atrium Mal Ciputra, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019). Bentuk yang dilukis menjadi sketsa wajah salah satunya Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie yang tutup usia pada Rabu (11/9/2019). Layaknya sketsa wajah, komunitas ini juga mengakomodir keinginan pengunjung yang ingin digambar menggunakan media pensil. Kegiatan ini merupakan rangkaian event Maffin Music Art Fashion and Food of Indonesia di Mal Ciputra. Sesuai tajuknya, hal lain yang ditampilkan adalah musik yaitu lagu-lagu kenangan Koes Plus yang dibawakan oleh grup band Ekspresi. Selain itu juga akan ditampilkan fashion show. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
TRIBUNNEW.COM - Wafatnya Presiden Ketiga Republik Indonesia, Bacahruddin Jusuf Habibie meninggalkan duka yang mendalam tak hanya untuk keluarga tapi juga untuk semua orang.
Keramahan dan kerendahan hatinya selalu dikenang oleh banyak orang.
Satu di antaranya oleh mahasiswa Indonesia yang saat ini tengah menuntut ilmu di Jerman, Naufal Prathama.
Melalui cuitan di akun Twitternya @palthama, Naufal menceritakan pertemuannya dengan BJ Habibie.
Pertemuan keduanya saat itu terjadi di Toko Asia.
"Satu sore di toko Asia, saya lagi sibuk masukin indomie dan santan ke keranjang belanja ketika saya mendengar seseorang menyapa saya 'Halo, kamu orang Indo ya? Kenalin, saya Habibie. Tapi biasanya saya dipanggil Eyang'," tulis Naufal.
Berita Rekomendasi