Percepatan Investasi Bidang Pertanian Hortikultura
Perang dagang antara China dan Amerika membuat beberapa negara kesulitan untuk mengembangkan investasi, salah satunya Indonesia.
Editor: Content Writer
“Kami adalah eksportir 80 jenis hortikultura terdiri dari sayuran dan buah-buahan. Permintaan pasar Inggris ke kami adalah 2000 kg per hari, kenyataanya kami hanya sanggup 500 kg per minggu,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan bahwa selama ini Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia (KBHI) cukup membantu membantu menghubungkan ke petani dan pelaku usaha lokal. Ke depan dia berharap hal ini akan diseriusi pemerintah.
Ketua KBHI Ilud Maulud yang sekaligus pengusaha hortikultura menyatakan bahwa untuk membenahi iklim investasi butuh kerja sama seluruh stakeholder. Permasalahan lahan yang selama ini menjadi kendala para petani perlu komitmen bersama. Lahan PTPN yang selama ini menjadi harapan, kadang terkendala apabila masa perpanjangan waktu tiba.
“Berbicara masalah ekspor tidak hanya soal kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Harus ada unsur kreativitas. Ini harus bikin tim sebelasan. Semua menteri harus jadi satu dan Presidenlah ketua timnya,” kata Ilud.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengharapkan hasil koordinasi ini mampu mengidentifikasi permasalahan investasi hortikultura.
"Target Grand Design Hortikultura 2020 – 2024 adalah pengembangan buah dan sayuran dalam skala luasan besar. Dalam satu kawasan akan lahir satu jenis varietas seragam, (One Village, One Variety). Dengan demikian dilakukan pengawalan benih, OPT dan kawasan yang melibatkan Bupati dan Pemda setempat,” jelas Anton.(*)