Fungsi Kapur Tohor Aktif pada Operasi TMC: Mengurai Partikel Karhutla dan Gas
Pengoperasian Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan tengah dioptimalkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Untuk penyemaian kapur tohor aktif, ada tiga jenis pesawat yang digunakan yakni CN 295 yang memiliki kapasitas 2,4 ton, kemudian Hercules C 130 kapasitas 4 hingga 5 ton, serta Cassa 212 kapasitas 800 kilogram.
Pengoperasian TMC dalam skala lebih besar ini akan dioptimalkan selama satu bulan ke depan.
Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan hal itu usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Karhutla yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri para menteri serta pimpinan lembaga terkait di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019) malam.
Ia mengatakan bahwa peningkatan efektivitas operasi TMC akan menggunakan Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai.
"Kami akan tingkatkan upaya TMC, dengan upaya Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai," jelas Hammam.
Penyemaian tersebut akan dilakukan mulai pagi hari, untuk memunculkan awan yang dibutuhkan dalam proses TMC.
"Disemai pagi hari untuk meningkatkan kualitas udara yang memudahkan pertumbuhan awan," kata Hammam.