Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Haru Nenek Dian, Gendong Jenazah Cucu di Keramaian Lalu Lintas yang Videonya Viral

Diagnosis awal petugas Puskesmas Rorotan menyebutkan bahwa bayi yang dikandung IAS, anak Dian Ilsmaiyati. dalam kondisi normal.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Haru Nenek Dian, Gendong Jenazah Cucu di Keramaian Lalu Lintas yang Videonya Viral
Warta Kota
Dian Islamiyati, nenek yang menggendong jenazah cucunya berjalan kaki, saat memberikan keterangan kepada media di Mapolda Metro Jaya. 

Tapi ternyata musibah lain terjadi ketika Dian melintasi Jalan Akses Marunda. Sepeda motor yang ditumpangi Dian mogok karena kehabisan bahan bakar.

Tak ayal peristiwa itu membuat Dian kelimpungan. Tanpa pikir panjang, sambil menggendong jenazah cucunya, Dian berjalan kaki. 

Di tengah jalanan yang macet, ratusan pasang mata menyaksikan Dian menggendong bayi tertutup kain hitam.

Tapi jangankan menolong, menyapa saja tidak. Bertemu penolong Setelah berjalan kaki sekitar 100 meter, Dian mendengar panggilan yang seolah-olah berasal dari malaikat.

Namun, setelah Dian menengok, ternyata malaikat itu menggunakan seragam abu-abu coklat.

Dia adalah Aiptu Wayan Putu, Kapolsubsektor KBN Marunda, bersama dua rekan yang kala itu sedang mengatur lalu lintas.

Ternyata, sebelum memanggil Dian, Wayan terlebih dahulu menemui keponakannya yang sedang menuntun sepeda motornya menuju SPBU yang tak jauh dari sana.

"Akhirnya, karena dengan adanya anak muda yang mendorong sepeda motor, kami sebagai kepolisian merasa curiga. Anak buah kami menghentikan. Setelah kami hentikan di pos, di ditanya sama anak buah kami," kata Wayan di Polda Metro Jaya.

Berita Rekomendasi

Dian dan keponakannya itu kemudian dibawa mereka ke pos polisi untuk sejenak menghela napas.

Dalam kesempatan itulah Wayan menanyakan mengapa Dian menggendong bayi yang tertutup kain hitam tersebut.

Dian lalu menunjukkan sepucuk surat yang ternyata surat kematian si bayi. Hal itu membuat Wayan tersentak.

Ia langsung menyalakan mobilnya dan menawarkan diri mengantar Dian ke rumah duka.

Sambil mengangguk, Dian lalu duduk di kursi depan mobil Wayan.

Jadilah ia diantar menuju Kampung Malaka I, RT 007/RW 012 Rorotan, rumah kediaman Dian beserta keluarga kecilnya. Rp 200.000 yang senilai uang miliaran.

Setiba di rumah, polisi berpangkat Aiptu itu memberikan uang santunan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas