Ketua MPR Minta Penegak Hukum Tindak Tegas Pelaku Kerusuhan di Papua
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan penyelesaian masalah Papua tidak bisa dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seorang sendiri.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan penyelesaian masalah Papua tidak bisa dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seorang sendiri.
Menurut Zulkifli Hasan banyak pihak harus terlibat dalam menyelesaikan permasalahan di Papua.
Pernyataan Zulkifli Hasan tersebut menyikapi peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena Papua, Senin (23/9/2019) pagi.
"Soal Papua saya mengatakan berkali-kali. Memang Pak Presiden berkali-kali ke Papua. Pembangunan juga luar biasa. Tetapi kan tidak cukup bapak presiden sendiri, tetapi harus kita semua. Ya bupati, gubernur, kementerian, dan rakyat semua harus memahami Papua yang kita rebut hatinya itu. Harus bersama-sama," kata Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Menurut Zulkifli Hasan, menyelesaikan masalah di Papua tidaklah ringan.
Baca: 4 Fakta Engku Emran, Suami Laudya Cynthia Bella yang Banyak Dikagumi Kaum Wanita
Apalagi muncul isu adanya keterlibatan asing dalam masalah di Papua.
"Apalagi sekarang tentu ada kekuatan-kekuatan lain, walaupun tentu kita tidak menyalahkan itu, " katanya.
Zulkifli Hasan mengatakan dugaan adanya keterlibatan asing di Papua muncul karena akan diselenggarakannya sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Karena itu, ia menghimbau semua pihak, untuk begandengan tangan menyelesaikan masalah Papua.
Baca: Kronologi Penangkapan Pria Berkumis yang Menyamar jadi Wanita di Masjid Sukoharjo
"Tidak bisa dipungkiri. Kan banyak video-videonya, yang kami dapati. Banyak orang yang bikin provokasi," katanya.
Zulkifli Hasan mengatakan penegakkan hukum terhadap para pelaku kerusuhan harus dilakukan guna meredam meluasnya kerusuhan di Papua.
"Ya memang harus menegakkan hukum. Tegas ya, harus menegakkan hukum," ujarnya.
Terjadi kericuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019).
Aparat kepolisian menduga kericuhan dipicu kabar hoaks terkait perkataan berbau rasisme.
Baca: Aparat Jaga Sejumlah Obyek Vital di Wamena, Situasi Mulai Kondusif