Sikapi Kerusuhan di Wamena, Jokowi Imbau Masyarakat Tidak Gampang Percaya Kabar di Medsos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat senantiasa melakukan pengecekan setiap mendapat informasi dari media sosial.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
TNI dan Polri pun segera dikerahkan ke lokasi kerusuhan untuk mengendalikan situasi keamanan.
Berikut ini fakta seperti dikutip dari Kompas.com:
Penjelasan Kapolda Papua terkait informasi hoaks
Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).
"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," ujarnya di Jayapura.
Sementara itu, polisi sudah melakukan penyelidikan terkait benar tidaknya ujaran bernada rasialis tersebut.
Hasilnya, informasi itu tidak benar alias hoaks.
"Guru tersebut sudah kami tanyakan dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kami pastikan. Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tuturnya.
Warga panik dan ketakutan saat kerusuhan pecah di Wamena
Berdasar laporan dari John, akibat aksi massa tersebut sebagian warga panik karena kehilangan anggota keluarga.
Selain itu, kini semua warga di kota itu sudah mengungsi ke kantor polisi dan Kodim.
Sementara unjuk rasa massa masih berlangsung.
Massa berusaha merangsek masuk ke pusat bisnis Wamena.
Namun, mereka segera dihadang aparat kepolisian.