Jelang Aksi Mujahid 212, KPAI Terima Narasi Ajakan Untuk Pelajar
KPAI meminta masyarakat menghentikan penyebaran narasi untuk mengajak anak-anak mengikuti aksi penyampaian pendapat.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, meminta masyarakat menghentikan penyebaran narasi untuk mengajak anak-anak mengikuti aksi penyampaian pendapat.
Dia mengaku menerima pesan singkat di aplikasi media sosial WhatsApp mengenai ajakan kepada para pelajar SMA/Sederajat menghadiri “Aksi Mujahid 212, Selamatkan NKRI”, yang akan berlangsung Sabtu 28 September 2019 pukul 08.00 WIB dengan titik kumpul Bundaharan HI dan bergerak menuju Istana.
"Penggunaan narasi-narasi jihad untuk mengajak anak melakukan demonstrasi di jalanan merupakan hal yang kurang tepat dan perlu diluruskan," kata dia, dalam keterangannya, Jumat (27/9/2019).
Baca: Annisa Aziza Ngaku Jadi Pendiam Saat Awal Pacaran dengan Raditya Dika, Ternyata Ini Sebabnya
Baca: PT Petrokimia Gresik Buka Lowongan Kerja untuk Diploma, Cek Syarat Lengkap di Sini
Baca: Resmi Jadi WNI, Otavio Dutra: Ini Lebih Sulit daripada Bermain di Hadapan 70 Ribu Penonton
Menurut dia, usia pelajar merupakan usia tumbuh kembang yang perlu dilindungi dari segala bentuk potensi negatif.
Termasuk kerentanan menjadi korban dari hal-hal yang tidak terprediksi saat demonstrasi berlangsung.
Untuk mengantisipasi pelajar mengikuti aksi unjuk rasa, dia mendorong para orangtua melakukan pengawasan dan pendampingan pada anak-anaknya yang sudah usia remaja agar dapat hati-hati mengikuti ajakan aksi demo melalui medai sosial karena tidak jelas siapa penanggungjawaban.
"Para orangtua harus membuka ruang dialog dengan anak-anak. Para orangtua juga harus memantau media sosial anak-anaknya sebagai bentuk pencegahan, karena undangan aksi di era ini disebarkan melalui media sosial IG dan aplikasi WhatsApp," kata dia.
Polisi terima pemberitahuan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi Mujahid 212.
Rencananya aksi tersebut bakal digelar di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2019).
"Sudah ada surat pemberitahuannya kepada kami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Meski begitu, Argo belum dapat memastikan jumlah personel yang akan diterjunkan untuk mengamankan aksi tersebut.
Baca: Pengakuan Bebby Fey Soal Tidur dengan Genderuwo, Kang Alam Terawang: Tadi Ada Di Sini
Baca: Sosok Ananda Badudu, Mantan Jurnalis dan Vokalis yang Kumpulkan Ratusan Juta, Donasi untuk Mahasiswa
Baca: Bukan di Banten, Video Viral di Medsos Ini Tampilkan Panorama dari Bukit Wolobobo NTT
Saat ini, pihaknya masih merumuskan jumlah personel yang akan diturunkan untuk pengamanan aksi besok tersebut.
"Belum, masih dibahas," tutur Argo.
Seperti diketahui, sejumlah gabungan organisasi masyarakat (Ormas) Islam akan menggelar Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Sabtu (27/9/2019).
Rute yang akan ditempuh dalam kegiatan itu adalah Bundaran HI menuju Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Ya (besok akan ada Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI)," ujar Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2019).
Dalam poster yang diterima dari Munarman, acara mengambil tema 'Ayo Selamatkan NKRI dari Bahaya Liberalisme dan Komunis'.
Namun, tidak dijelaskan berapa jumlah orang yang akan hadir dalam aksi tersebut.