Polri Janji Transparan Ungkap Kematian 2 Mahasiswa Peserta Unjuk Rasa di Kendari
Polri berjanji transparansi dalam investigasi kasus tewasnya dua orang mahasiswa peserta unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 26 September
Editor: Dewi Agustina
Unjuk rasa ribuan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dilakukan di sekitar Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, kota Kendari, pada kamis, 26 September 2019.
Namun, kejadian itu mengakibatkan dua mahasiswa meninggal.
Peserta unjuk rasa Immawan Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO), tumbang di lokasi, saat kelompok mahasiswa pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian.
Dia dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak di dada sebelah kanan pada sore harinya.
Sementara, korban lainnya, Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa jurusan Teknik Sipil UHO, meninggal dunia setelah menjalani operasi akibat luka serius pada bagian kepala, di RSUD Bahteramas, pada esok harinya.
Korban sempat mengalami perdarahan hebat di bagian kepala.
Baca: Berlangsung Damai, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Dipusatkan di Patung Kuda
Selain itu, seorang ibu hamil enam bulan yang sedang tertidur lelap di rumahnya di Jalan Syeh Yusuf, Kota Kendari, juga meninggal setelah terkena tembakan.
Hasil identifikasi sementara disebutkan bahwa peluru yang diangkat dari betis ibu hamil berkaliber 9 milimeter.
Peluru tersebut tengah dilakukan uji balistik oleh kepolisian.
Rumah korban yang berkonstruksi permanen berjarak sekitar 2 kilometer dari Gedung DPRD Sultra, tempat konsentrasi pengamanan aksi unjuk rasa oleh aparat kepolisian. (tribun network/kompas.com)