Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buruh Pabrik Tahu Ini Selamat dari Amukan Massa Setelah Disembunyikan Warga Lokal Wamena

Rasa trauma masih menimpa masyarakat Wamena khususnya yang kini mengungsi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Buruh Pabrik Tahu Ini Selamat dari Amukan Massa Setelah Disembunyikan Warga Lokal Wamena
TRIBUNNEWS BOGOR/NAUFAL FAUZY
Sunam 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Masih terbilang singkat, Sunam (33) menjadi buruh di sebuah pabrik tahu di Wamena, Papua.

Pria asal Probolinggo ini kini terpaksa tidur di pengungsian kawasan Sentani, Jayapura setelah berhasil meninggalkan Wamena.

"Baru sebelas hari saya di Wamena, kerja di pabrik tahu," kata Sunam kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (2/10/2019).

Sunam mengaku bahwa ia tidur di mess yang disediakan pabrik.

Karyawan pabrik tersebut, kata Sunam, berjumlah sekitar 50 orang yang mana kebanyakan pekerjanya berasal dari masyarakat asli Wamena.

"Kita itu 50 orang lebih. Dari Jawa yang kerja di pabrik tahu itu 14 orang, sisanya warga lokal," kata Sunam.

BERITA TERKAIT

Pada tanggal 23 September 2019, kerusuhan massa pecah di Wamena.

Sunam mengaku bahwa dia dan karyawan lain diusir oleh massa kemudian pabrik tahu itu pun dihancurkan.

Saat hendak melarikan diri, Sunam dan kawan-kawannya sempat kebingungan karena sudah terkepung dan tak bisa lari kemana-mana.

Baca: Sah! Puan Maharani Ketua DPR RI yang Baru, La Nyalla Mattaliti Ketua DPD

"Kita semua karyawan diusir, kita itu lebih dari 50-an. Pabrik tahu tidak dibakar, tapi dirusak. Kita sempet dikepung, hari Senin itu," kata Sunam.

Akhirnya, saat itu pada pukul 09.00 WIT seorang warga asli Wamena memberinya pertolongan.

Baca: Hari Ini, 30.000 Massa Buruh Akan Mendemo Gedung DPR/MPR

Dia dan 13 kawannya yang lain diajak bersembunyi di rumah warga asli Wamena tersebut sampai alhirnya Sunam diamankan aparat untuk dikirim ke pengungsian di Sentani.

"Jam 09.00 sampai jam 12.00 kita dibantu orang Wamena untuk bersembunyi di rumahnya," kata Sunam.

Sampai saat ini, kata Sunam dia masih merasa trauma dengan apa yang terjadi di Wamena.

Wamena berangsur aman.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan bahwa kini situasi di Wamena sejak tiga hari terakhir telah berangsur aman.

Namun rasa trauma masih menimpa masyarakat Wamena khususnya yang kini mengungsi.

"Sejak 2-3 hari yang lalu, sejak pasca kejadian, itu aman cuma karena kejadian pada saat itu cukup meluas ya, di sekitar Wamena itu, terasa oleh saudara-saudara kita," kata Paulus saat ditemui TribunnewsBogor.com di Distrik Sentani, Jayapura, Selasa (1/10/2019).

Dia mengaku bahwa kepolisian juga sudah mendatangi tempat kejadian pembakaran dan yang lainnya di kawasan Wamena.

Selain itu, kata Paulus, pihaknya kini sedang menempatkan pasukan di beberapa titik untuk membatasi masuknya pihak-pihak yang akan melakukan kekerasan.

"Tapi prinsipnya itu situasinal, emergency yang semua tidak bisa kita hindari. Kita sedang berupaya untuk menempatkan pasukan TNI -Polri di beberapa titik agar membatasi masuknya pihak-pihak yang akan melakukan kekerasan di sekitar Wamena. Memang sudah diindikasikan (pelaku) tidak oleh warga Wamena, mereka yang berasal dari luar," ungkapnya.

*foto: Naufal Fauzy

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas