Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungsi: Saya Lihat Pelaku Kerusuhan Wamena Tua-tua dan Berjenggot, Mana Ada Mahasiswa Begitu?

Para pengungsi mengakui bahwa dalam kerusuhan di Wamena, tidak semua warga Wamena terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengungsi: Saya Lihat Pelaku Kerusuhan Wamena Tua-tua dan Berjenggot, Mana Ada Mahasiswa Begitu?
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Rumah yang hangus dibakar saat kerusuhan di Wamena Papua. 

"Dokter yang telah mengabdikan dirinya puluhan tahun bagi masyarakat di daerah tanpa membedakan suku, agama, dan ras harus mengalami kejadian tragis yang menyebabkan kematian," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) Moh. Adib Khumaidi dalam keterangan persnya.

Adib bersama rekan-rekan di organisasinya meminta pemerintah memberi jaminan keselamatan bagi dokter yang bertugas di daerah rawan konflik. Ia juga meminta semua pihak memperlakukan tenaga kesehatan secara manusiawi, bukannya menyebabkan luka dan bahkan kematian.

"Jika hal tersebut tidak dapat diwujudkan, mendesak Kementerian Kesehatan untuk mengevakuasi seluruh tenaga kesehatan di daerah rawan," tambah Adib.

Tambahan dokter dari Jayapura dan Makassar

Ketua IDI Jayapura, Samuel M. Baso mengatakan tiap dua minggu akan ada dokter jaga bergantian dari Jayapura dan Makassar.

"Jadi dokter tetap bekerja. Jadi harus berikan kami jaminan keamanan dan keselamatan untuk para dokter bekerja dengan aman," kata Samuel.

Selain itu, untuk korban-korban yang tak bisa ditangani di RSUD Wamena akan dialihkan ke Jayapura, tambah Samuel.

BERITA REKOMENDASI

"Jadi korban kebanyaan itu ada luka bakar, luka bacok, ada patah, semua dilayani dengan baik, dan kalau ada susah, dikirim ke Jayapura, karena Jayapura sudah banyak dokter ahli," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Paulus Waterpauw berjanji akan menjami kemanan di Wamena, termasuk bagi mereka yang tugasnya bersifat publik, seperti tenaga kesehatan.

"Kami menjamin keamanannya. Artinya kekuatan kami akan kami pertebal, membuat senyaman mungkin saudara kita di Wamena dan sekitarnya," kata Paulus kepada media, Selasa (01/10).

Seperti diketahui kerusuhan di Wamena, Papua pekan lalu membuat 33 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi.

Topik terkait


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas