Hadapi Berbagai Ancaman dan Krisis melalui Gerakan Bagimu Negeri
Tujuan Gerakan Bagimu Negeri adalah melakukan aktivitas komunikasi untuk mendukung ketahanan nasional dan implementasi Pancasila
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia masih menghadapi ancaman krisis moral, ideologi, jati diri dan ketahanan nasional serta ancaman paham radikalisme dan isu SARA.
Juga ancaman narkoba, korupsi, gaya hidup hedonisme dan konsumerisme, ancaman hoaks, konflik horisontal dan perpecahan serta ancaman disrupsi digital, lapangan kerja yang terbatas dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Selain 5 ancaman tersebut, menurut data BPS maret 2019, ketahanan variabel toleransi indexnya 1,20 dan ketahanan variabel kerukunan sosial indexnya sudah di warna merah 1.00 dari skala 1 sampai 5 dalam index Ketahanan Nasional.
Fakta ini memuculkan inisiatif publik dari anak bangsa yang peduli untuk membentuk gerakan Bagimu Negeri.
Tujuan Gerakan Bagimu Negeri adalah melakukan aktifitas komunikasi untuk mendukung ketahanan nasional dan implementasi Pancasila dengan melibatkan semua elemen bangsa lintas sektor dan semua komponen penta helix.
Hari ini, di gedung Kemenkominfo Jakarta, Senin (7/10) Oktober Gerakan Bagimu Negeri, secara soft launch resmi dimulai.
Baca: Sebut Menteri ESDM Ignasius Jonan Biang Keladi, Faisal Basri: Jika Tak Ganti Krisis di Depan Mata
Menghadirkan sejumlah nara sumber terdiri 4 orang Inisiator Gerakan ini yakni Prof Widodo Dirjen IKP Kemenkominfo, Arief H Thamrin Praktisi Televisi, Mistam Praktisi Radio dan Brigjen Budi Pramono dari Dewan Ketahanan Nasional.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik ( IKP ) Kominfo, Prof Widodo mengutarakan gerakan ini adalah inovasi baru.
Biasanya, dirjen IKP melakukan komunikasi top down sebagai fungsi government PR.
Kali ini, inisiatif komunikasi dilakukan dari publik berupa komunikasi bottom up dengan munculnya komunitas bagimu negeri.
"Sehingga kami sangat mendukung dan ikut aktif dalam upaya memberdayakan partisipasi publik. Misisnya agar mendorong semua elemen bangsa ikut aktif dalam berbagai aktifitas untuk ketahanan nasional, " kata Prof Widodo pada acara tersebut.
Gerakan Bagimu Negeri, dimulai secara probono sukarela oleh para Inisiator yang punya visi dan keprihatian yang sama.
Baca: Diduga Dihipnotis, Pria di Jakarta Timur Ini Sukarela Serahkan Kunci Motor kepada Pelaku
Gerakan ini bersifat formal dan informal dari anak bangsa lintas sektor, dalam komunitas dan forum wedangan guyub.
Sehingga dapat diikuti berbagai elemen anak bangsa, tanpa sekat birokrasi, dan tidak ada hirarki yang kaku.
Arief H. Thamrin selaku praktisi televisi dan ahli komunikasi yang merupakan salah seorang konseptor gerakan ini menjelaskan, bahwa Gerakan Bagimu Negeri mempunyai Logo yang unik yang mencerminkan warna keragaman bangsa yang dinamis dengan gaya milenial.
Disertai simbol kepulauan Indonesia sebagai cermin kesatuan NKRI.
"Konsep komunikasi gerakan ini mengusung semangat adanya National Call, Ibu pertiwi memanggil, mengajak partisipasi," katanya.
Tema komunikasi gerakan ini, lanjut Arief, antara lain membawa semangat nasionalisme, optimisme yang diserta aksi nyata berupa prestasi, kreatifitas, inovasi, apresiasi yang memberi inspirasi dan memotivasi upaya ketahanan nasional.
"Pendekatan komunikasi bersifat tidak eksplisit dan doktrin. Sifatnya implisit dan inspiratif dengan pendekatan kekinian yang memotivasi dan mengundang partisipiasi aktif publik untuk membumikan pancasila dan ikut menjaga ketahanan nasional," kata Arief H. Thamrin yang secara formal juga sebagai Ketua Dewan Pengawas TVRI.
Praktisi Radio sekaligus Ketua Dewan Pengawas RRI, Mistam menambahkan, implementasi dari gerakan ini bersifat inklusif.
Logo dan tagar serta bentuk komunikasi dan aktifitas dapat beradaptasi dengan berbagai kreatifitas.
Sehingga dapat disesuaikan dengan berbagai tema hari besar nasional dan kebijakan yang ada. Sepanjang sesuai tujuan diatas.
Baca: GPSK dan Permabudhi Inisiasi Gerakan #BebasPlastikIndonesiaCantik di Car Free Day
Gerakan ini akan di motori unsur ABGCM yaitu unsur Media, Community (Komunitas), Government (pemerintah pusat dan daerah), unsur pelaku Bisnis, Swasta, BUMN, BUMD dan Akademisi.
Inisiatif awal, akan diambil Lembaga Penyiaran Publik LPP RRI dan TVRI. Kedua lembaga ini akan aktif melakukan berbagai aktifitas pemberitaan, iklan layanan masyarakat, talkshow, program edukasi dan hiburan yang mengacu pada tujuan gerakan.
Semua elemen media swasta, semua elemen pemerintah pusat dan daerah, organisasi masyarakat, perusahaan dan merek produk swasta dapat berkontribusi aktif dalam kegiatan ini. Bentuknya dapat bervariasi, misalnya saat hari besar nasional seperti momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019.
Dapat dilakukan berbagai variasi aktifitas dan event. Misalnya : upacara bendera, menyanyikan lagu nasional, baca puisi, mengheningkan cipta sejenak, melakukan flash mob dan aneka kegiatan kreatif lainnya.
Semua aksi nyata publik ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat bela negara dan implementasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
Brigjen Budi Pramono dari Dewan Ketahanan Nasional menandaskan, Gerakan Bagimu Negeri ingin menyadarkan kita semua akan pentingnya menjaga nilai nilai Pancasila dan mari berbuat sesuatu untuk ketahanan nasional NKRI.
"Tugas besar dan mulia ini tidak mungkin hanya menjadi tupoksi lembaga negara dan kementerian terkait," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.