Kapolda Metro Minta Intelijen Deteksi Dini Kerawanan Jelang Pelantikan Presiden
Pelantikan tersebut bakal diadakan pada 20 Oktober 2019 mendatang. Gatot meminta anggotanya melihat situasi-situasi kerawanan saat pelantikan presiden
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, meminta tim intelijen mendeteksi secara dini kerawanan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi)- Ma'ruf Amin.
Pelantikan tersebut bakal diadakan pada 20 Oktober 2019 mendatang. Gatot meminta anggotanya melihat situasi-situasi kerawanan saat pelantikan presiden berlangsung.
"Sebentar lagi tanggal 20 ada pelantikan Bapak Presiden, Bapak Jokowi dan Bapak KH Ma'ruf Amin sebagai presiden yang terpilih di pemilu yang baru. Rekan-rekan sudah ketahui potensi kerawanan apa yang sudah kita hadapi. Mari kita persiapkan semuanya dengan baik," ujar Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Baca: Saran Politisi NasDem Agar Kenaikan Iuran BPJS Tak Melonjak Drastis
Dirinya meminta tim intelijen Polda Metro Jaya melakukan deteksi dini tentang apa saja yang akan terjadi saat pelantikan presiden berlangsung.
Menurut Gatot, pencegahan dini sangat dibutuhkan karena untuk mencegah ancaman yang dapat menggagalkan pelantikan presiden.
"Intelijen tolong dilakukan diteksi dini tentang hal apa yang akan terjadi. Kemudian Karo Ops siapakan langkah keamanan agar siap mengantisipasi sehingga kita nggak terdadak," tutur Gatot.
"Kalau kita mendadak itu nggak baik dan nggak bagus. Tapi kalau kita sudah antisipasi semuanya, kita dapat minimalisir gangguan yang lebih besar," pungkas Gatot.