Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasdem Sebut Preseden Buruk Perpolitikan Indonesia Jika Gerindra Dapat Jatah Menteri dari Jokowi

Menurut Taufik, jika benar Partai Gerindra mendapatkan posisi menteri akan menjadi preseden buruk bagi perpolitikan di Indonesia.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Nasdem Sebut Preseden Buruk Perpolitikan Indonesia Jika Gerindra Dapat Jatah Menteri dari Jokowi
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari saat ditemui di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019) malam 

"Yang jelas sudah ada di kantong ketua umum. Kita juga sudah bahas tertutup, terbatas," kata Puan.

M Qodari menduga PDIP akan mendapatkan minimal 4 kursi menteri dari Jokowi.

Di luar itu, menurut Qodari, bisa saja PDIP mendapatkan kursi menteri yang lebih dari 4 jika muncul kalangan profesional yang didorong PDIP.

"Mungkin ada calon menteri dari profesional tapi di-endorse PDIP," ujar Qodari.

Dahulukan parpol pendukung

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meminta Presiden Joko Widodo mendahulukan partai pengusung dalam menyusun kabinet periode 2019-2024.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi wacana Gerindra yang menyiapkan nama calon menteri di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Berita Rekomendasi

"Dalam hal yang ideal tentu saja apa yang terjadi dalam koalisi sebelum presiden itu sebangun dengan pembentukan kabinet. Sehingga skala prioritas Pak Jokowi mengedepankan terlebih dahulu para menteri terutama yang berasal dari unsur kepartaian Koalisi Indonesia Kerja," ujar Hasto saat ditemui di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqofah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia meyakini, Jokowi memahami skala prioritas itu dan akan menerapkannya dalam menyusun kabinet di periode kedua.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019). (Fransiskus Adhiyuda)

Hasto menambahkan, PDI-P dan partai koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf telah membuka ruang kerja sama dengan Gerindra dalam menyusun struktur pimpinan parlemen dan alat kelengkapan dewan di dalamnya.

Karena itu, ia berharap Gerindra dapat memahami hal tersebut dan tetap melanjutkan kerja sama di parlemen.

"Bahwa meskipun PDI-P menang dengan kekuatan 60,7 di DPR persen kami tidak menerapkan politik bumi hangus seperti 2014 sehingga Gerindra, Demokrat, PAN, PKS itu mendapat tempat di dalam susunan alat kelengkapan dewan," papar Hasto.

"Dengan demikian kerja sama seluruh parpol itu berjalan baik di DPR-MPR. Terkait susunan kabinet itu hak prerogatif presiden tapi tentu dalam demokrasi yang sehat koalisi sebelum pilpres dan pasca-pilpres di dalam kabinet itu seharusnya senafas dan sebangun," lanjut dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno menyampaikan, partainya meminta tiga posisi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf mendatang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas