Cerita Kapolsek Menes, Jalan Kaki ke Puskesmas Berlumuran Darah Setelah Ditusuk dari Belakang
Wiranto ditusuk dengan pisau saat hendak kembali ke Jakarta setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
Akibat sabetan senjata tajam tersebut, Daryanto harus menjalani jahitan kulit.
"Setelah itu, saya membalikan punggung, saya ditusuk dari belakang, nah saya ditusuk, saya berbalik arah akhirnya yang menyerang saya berpakaian jilbab menyerang saya, saya tidak tahu, karena pisaunya itu tertutup dengan kain hitam," kata Daryanto.
Saya Ditusuk dari Belakang Wanita Berpakaian Jilbab, Saya Tidak Tahu Karena Pisatunya Tertutup Jilbab
Baca: Kirim SMS ke Mantan Istri, Dedy Irawan Dijebloskan ke Tahanan
"Nah, dia menghantam lengan kiri, tiba-tiba robek baju saya, ini apa sih nih ibu-ibu, saya sepak (tendang), dia jatuh masih nuding-nuding, akhirnya dikerumuni massa, di situ ada aparat intel," sambungnya.
Sepasang suami istri yang berusaha melakukan penyerangan, berhasil diamankan aparat kepolisian.
Sementara, darah Daryanto mengucur dari tubuhnya.
Ia berusaha berjalan kaki sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.
Dalam kondisi itu, serangan terhadap Wiranto masih bisa diminimalisir.
"Mereka ditangkap akhirnya saya berjalan, pak Wiranto sudah diamankan, saya jalan ke Puskesmas berlumuran darah, yang jaraknya 500 meter dari TKP. Jalan kaki saya, dibantu anggota saya yang lagi pengamanan. Saya dibawa ke sana oleh anggota saya, akhirnya sampai di sana dibantu Satpol PP," tutur Daryanto.
Sebelumnya, Wiranto ditusuk ketika turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang.
Wiranto ditusuk dengan pisau saat hendak kembali ke Jakarta setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar.
Wiranto diserang Syahril, seorang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Wiranto mengalami luka di bagian perut dan kini mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat.
Ditusuk pakai pisau ala ninja