Ma'ruf Amin: Penanganan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilakukan Secara Kultural dan Struktural
Wakil Presiden terpilih Maruf Amin mengatakan penanganan radikalisme, terorisme, dan sikap intoleran harus dilakukan secara intensif.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden terpilih Maruf Amin mengatakan penanganan radikalisme, terorisme, dan sikap intoleran harus dilakukan secara intensif.
Penanganannya pun menurutnya tidak cukup secara struktural saja.
"Ya kita ingin menanganinya supaya lebih intensif. Masalah terorisme, radikalisme, intoleran terus ditangani baik struktural maupun kultural," ujar Ma'ruf di RSPAD Gatot Subroto, Minggu, (13/10/2019).
Secara kultural, penanganan kelompok-kelompok tersebut harus melibatkan lembaga dan Ormas-ormas Islam.
Baca: Kronologi Kecelakaan yang Libatkan Rombongan Pengantin di Aceh Utara
Baca: Ketua BPD Gerindra Ingatkan Kader Soal Janji Kampanye
Baca: Kolonel Hendi: Saya Prajurit yang Setia
Mulai dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdatlul Ulama, hingga Muhammadiyah.
"Deradikalisasi tidak hanya di hilir, tapi dari hulu pencegahannya," katanya.
Penanganan paham dan kelompok-kelompok tersebut juga menurut Maruf Amin tidak bisa dilakukan dengan cara represif.
Karena yang terpenting saat ini adalah mengembalikan arah pemahaman yang tadinya radikal menjadi tidak radikal dan yang tadinya intoleran menjadi toleran.
"Jadi lebih intensif nanti kedepannya, tapi dengan cara yang soft, sehingga tidak represif tapi pendekatan yang soft untuk menangkal dan mengembalikan mereka yang terpapar," katanya.
Jenguk Wiranto
Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Maruf Amin menjenguk Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Minggu(13/10/2019).
Maruf Amin mengatakan kondisi Wiranto saat ini sudah membaik.
Berdasarkan keterangan tim medis, Wiranto akan segera pulih.