Mengapa Bekasi Kerap Jadi Tempat Singgah Terduga Teroris? Ini Penjelasannya
Kondisi membuat bekasi tak ubahnya menjadi 'sarang' kelompok radikal yang bergerak secara masiv menebar teror di beberapa tempat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Aktifkan aturan 1×24 jam wajib lapor, jangan sampai tidak peduli dengan lingkungan dan lapor segera jika menemukan ada kecurigaan biar kami yang langsung menindak," ungkap Candra.
Sememtara itu, Sumiati (28) warga yang mengontrak di samping terduga teroris NAS mengatakan, terduga teroris itu baru mengontrak selama kurang lebih dua bulan bersama seorang anaknya berinisial H.
"Jarang banget ngobrol, kalau ditanya juga enggak jawab paling senyum gitu aja, setiap hari keluar enggak tahu kerjaanya apa," kata Sumiati.
Lingkungan tempat tinggal NAS dan Sumiati memang banyak terdapat rumah kontrakan, posisinya saling berdekatan, berjajar ada sedikitnya lebih dari 20 petak pintu.
Rumah kontrakan yang disewa NAS maupun Sumiati terbilang cukup besar, memiliki tipe tiga petak ruang depan, tengah, serta area dapur dan kamar mandi. Harga untuk tipe rumah kontrakan ini cukup terjangkau, hanya Rp 500 ribu per bulan.
"Kalau saya udah tinggal di sini hampir 2 tahun kali, tapi kalau yang itu (NAS) baru, tetangga sini juga enggak banyak yang kenal karena orangnya tertutup," jelasnya.
Temukan Buku-buku Bertema Jihad dan Khilafah
Buku-buku tersebut diantaranya, Buku Panduan Jihad, Khilafatul Muslimin, delapan seri buku Dabiq ISIS, satu buku berjudul Dilema PKS serta buku berjudul Tiada Khilafah tanpa Tauhid dan Jihad.
"Barang bukti sudah dibawa Densus 88 dan barang bukti itu sudah diamankan," kata Kapolsek Tambun Kompol Siswo yang mendampingi selama proses penggeledahan.
Selain mengamankan buku, polisi juga membawa sejumlah barang bukti lain diantaranya, satu kardus bekas khilafah muslimin, dua buah gunting, dua kabel sound, satu kantung plastik paku, lakban bening, satu plastik tatitis kecil, kartu keluarga, berkas data khilafatul muslimin dan satu logo bordir khilafatul muslimin.
Seluruh barang bukti itu digelar petugas kepolisian di teras kontrakan untuk dilakukan identifikasi untuk selanjutnya dibawa guna penyelidikan lebih lanjut.
"Sudah dibawa Densus 88 dan untuk perkembangan lebih lanjut," imbuhnya.
Polisi Temukan Atribut Ojol
Dalam penggeledahan itu, terdapat atribut jaket ojek online (ojol), diduga milik penghuni rumah kontrakan. Warga setempat bernama Sumiati (28) mengatakan, kontrakan itu dihuni dua laki-laki NAS dan H.