Saksikan Tayangan Aiman di Kompas TV: Menelusuri Jalan Kematian Janggal Sang Aktivis
Golfrid Siregar ditemukan tergeletak tidak berdaya pada Kamis (3/10/2019) dini hari, di terowongan Titi Kuning, Jalan Tritura, Medan, Sumatera Utara.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian aktivis Golfrid Siregar, pekan lalu, masih menyisakan tanya.
Meskipun Kepolisian Daerah Sumatera Utara telah mengumumkan hasil penyelidikan penyebab tewasnya Golfrid Siregar akibat kecelakaan tunggal, tetapi sejumlah kejanggalan masih menyertainya.
Golfrid Siregar ditemukan tergeletak tidak berdaya pada Kamis (3/10/2019) dini hari, di terowongan Titi Kuning, Jalan Tritura, Medan, Sumatera Utara.
Saat ditemukan, ia tampak mengalami kecelakaan lalu lintas dan terluka parah, tapi hanya di bagian kepala.
Sementara, motor yang dikendarainya masih dalam keadaan baik.
Baca: UPDATE Kasus Kematian Pengacara Walhi Sumut: Polisi Sebut Golfrid Siregar Korban Kecelakaan
Sejumlah saksi mata menyebut, korban mengenakan helm full face saat peristiwa terjadi.
Hal tersebut bertolak belakang dengan hasil penyelidikan polisi, dimana korban menaruh helm di tangan.
Kejanggalan lainnya, berdasar hasil analisis kecelakaan yang dilakukan Polri, korban dengan motornya hanya melaju di bawah 40 kilometer per jam.
Selain itu, berdasar hasil visum et repertum melalui otopsi jenazah, ditemukan kadar alkohol cukup tinggi di dalam darah korban.
Baca: Kasus Kematian Golfrid Siregar, Tukang Becak yang Bawa Pengacara Walhi Itu ke RS Jadi Tersangka
Sementara, menurut investigasi tim WALHI Sumut, korban tidak meminum minuman beralkohol saat hari kejadian.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Golfrid Siregar benar mengalami kecelakaan tunggal, atau dicelakai terkait kiprahnya di dunia advokasi lingkungan hidup dan hak asasi manusia (HAM)?
Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, menelusuri dari titik lokasi tempat pertama kali Golfrid ditemukan dan terkapar di pusat kota Medan, Sumatera Utara.
Saksikan AIMAN episode “Menelusuri Jalan Kematian Janggal Sang Aktivis”, Senin, 14 Oktober 2019, pukul 20.00 WIB, hanya di Kompas TV.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.