Yusril Sebut Butuh Waktu Seminggu untuk Memulihkan Usus Wiranto yang Terluka Akibat Penusukan
Menteri Sekretaris Negara, Yusril Ihza Mahendra mengatakan butuh waktu seminggu untuk memulihkan usus yang terluka karena penusukan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi kesehatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto belum pulih betul setelah menjadi korban penikaman.
Wiranto masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, hingga Minggu (13/10/2019) kemarin.
"Butuh waktu seminggu untuk memulihkan usus yang terluka karena penusukan," kata Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang juga mantan Menteri Sekretaris Negara, Yusril Ihza Mahendra, setelah menjenguk Wiranto, Sabtu (12/10/2019).
Yusril mengatakan, pada umumnya Wiranto saat ini berada ruang pemulihan dan lebih banyak istirahat.
Setelah mengalami penusukan, Wiranto sempat menjalani operasi.
Baca: POPULER Video Viral Kakak Tega Seret Adik Sendiri di Jalanan, Fakta Terungkap, Polisi Gerak Cepat
Penusukan terhadap Wiranto menghebohkan publik karena pelaku disebut terhubung dengan jaringan teroris.
Agus Zaini, Tenaga Ahli Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mengatakan Wiranto menjalani operasi usus halus.
Agus mengatakan, usus halus mantan Panglima ABRI itu dipotong sepanjang 40 sentimeter karena terluka.
"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ungkap Agus.
Terkait kondisi Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, meminta semua pihak terutama media massa supaya tidak membesar-besarkan insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
"Jadi, jangan dibesar-besarkan lagi kasus itu. (Media massa, Red) Banyak berita-berita lain," kata Luhut, ditemui di acara pengangkatan gerbong kereta layang ringan atau light rail transit (LRT), di pitstop Stasiun Harjamukti, Depok, Minggu (13/10/2019) siang.
Menurut Luhut, insiden penyerangan kepada menteri dapat saja terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain, seperti di Amerika Serikat.
"Lagian kejadian semacam itu bisa terjadi di mana saja, di Amerika (Serikat, Red) berkali-kali kejadian itu," kata dia.
Baca: Fakta Pertemuan Surya Paloh-Prabowo: Diplomasi Soto Mie hingga Prabowo Tiba-tiba Potong Ucapan Surya
Tidak ada satu negara pun dapat menghindar dari ancaman terorisme.