Ketika Polisi Bersenjata Laras Panjang Kawal 6 Terduga Teroris Dalam Konferensi Pers
Enam terduga teroris keluar dari sebuah mobil di depan Gedung Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019)
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebutu mengatakan OA, W dan A sudah merencanakan aksi penyerangan terhadap markas komando (mako) polisi dan tempat ibadah.
Selain itu, mereka juga merencanakan menyerang anggota polisi yang bertugas.
Sementara terduga teroris terakhir diketahui bernama A alias Gondrong yang merupakan JAD Bekasi.
Dedi mengatakan pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari yang bersangkutan.
"Barang bukti dari A alias Gondrong ada bahan peledak, switching bom, alat komunikasi, baut ada paku-paku kemudian buku-buku," katanya.
Mengandung racun
Mabes Polri menyebut bom rakitan yang dibuat kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon memiliki daya ledak tinggi.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bom yang dipersiapkan mereka biasanya berisikan paku, baut, dan gotri.
Tidak hanya itu, bom yang mereka buat pun mengandung bahan kimia mematikan.
Baca: 10 Keunikan Singapura yang Jarang Diketahui Wisatawan, Termasuk Pemberian Namanya
"Bom-bom yang sudah dipersiapkan memiliki daya ledak yang cukup tinggi (high explosive). Bom ini berbeda dengan yang biasanya dirakit oleh kelompok JAD maupun teroris yang lainnya," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).
Ia mengatakan bom buatan kelompok Abu Zee yang ditangkap di Bekasi dan Jakarta Utara serta kelompok Abu Hamzah di Bogor mengandung triacetone triperoxide (TATP).
Baca: Depresi Tak Kuat Hadapi Komentar Haters, Sulli Eks F(X) Pernah Minta Tolong SM Entertainment
Tidak hanya itu, temuan Densus 88 Antiteror, bom buatan kelompok JAD Cirebon tersebut pun mengandung sejumlah bahan kimia, seperti asam nitrat (HNO3), urea (CON₂H₄), methanol (CH₃OH), RDX (O₂NNCH₂)₃, hingga hexamethylene triperoxide diamine (HMTD).
Tak hanya itu, bom tersebut pun mengandung bahan semacam racun bernama Abrin.
Baca: Sri Mulyani Irit Bicara Saat Ditanya Soal Kabinet Jilid II Usai Bertemu Jokowi
Hingga saat ini, kepolisian melalui Laboratorium Forensik Polri masih terus mendalami darimana kelompok teroris tersebut mendapatkan racun Abrin tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.