Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Figur Menteri dari Profesional Diyakini Berani Eksekusi Kebijakan sesuai Visi Jokowi

Selain itu, menteri dari kalangan profesional juga tidak memiliki beban untuk balas jasa kepada parpol atau hal lainnya.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Figur Menteri dari Profesional Diyakini Berani Eksekusi Kebijakan sesuai Visi Jokowi
TRIBUNNEWS.COM/THERESIA FELISIANI
Ragam Moment Foto Bersama terakhir Jokowi dengan para kabinet kerja,Jumat (18/10/2019) di halaman Istana Merdeka sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden terpilih didampingi wapres Maruf Amin, Minggu (20/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harapan publik kepada Presiden Joko Widodo agar lebih memilih figur profesional sebagai anggota Kabinet Kerja II bergulir semakin kencang.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, figur menteri dari kalangan profesional akan lebih berani mengambil keputusan dan mengeksekusi sebuah kebijakan yang digariskan Kepala Negara.

"Banyak figur-figur tersebut adanya dari kalangan profesional. Kalangan profesional belum banyak terkontaminasi oleh virus permainan politik kotor," kata Ujang kepada wartawan, Sabtu (19/10/2019).

Selain itu, menteri dari kalangan profesional juga tidak memiliki beban untuk balas jasa kepada parpol atau hal lainnya.

Baca: Sri Mulyani Ungkap Aib Menteri Ini

Dengan begitu, mereka bisa lebih leluasa dalak bekerja menerjemahkan visi Presiden.

Ujang menambahkan, menteri dari kalangan profesional diyakini bisa mendongkrak citra Jokowi.

Pasalnya, mereka disebut memiliki keahlian di bidangnya, bersih, dan siap bekerja mengeksekusi kebijakan.

Berita Rekomendasi

"Tentu. Bisa mengangkat citra Jokowi. Kerena kalangan profesional itu lebih bersih, ahli, dan bekerja untuk membantu Presiden dalam mengeksekusi kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan," kata dia.

Ujang juga setuju dengan wacana kabinet meritokrasi.

Dengan konsep tersebut, figur yang memiliki prestasi dan keahlian akan diposisikan sesuai dengan kemampuannya.

"Yes. The right man on the right job. Orang harus ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya. Karena jika kementerian tidak dipegang atau tidak dipimpin oleh ahlinya, maka tunggulah kehancurannya," katanya.

Peran dan kinerja menteri dari kalangan profesional berdasarkan hasil riset yang dilakukan Alvara Research Center ternyata lebih disukai publik.

Berdasarkan hasil survei, publik ternyata memang lebih puas dengan menteri yang berasal dari kalangan profesional.

Tak heran jika lima peringkat teratas menteri terbaik selama pemerintahan Jokowi-JK berasal dari kalangan profesional.

"Ini artinya, publik mengakui kinerja dari menteri dengan latar belakang profesional," kata CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, dalam keterangan resminya, di Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi pernah mengatakan bakal mengisi kabinetnya dengan komposisi 45 persen dari kalangan parpol dan 55 persen dari kalangan profesional.

Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya telah merampungkan susunan Kabinet Kerja jilid II.

Namun, dia masih merahasiakan identitas para pembantunya tersebut.

"Saya akan umumkan segera setelah pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober, bisa di hari yang sama, atau setelahnya," kata Presiden Jokowi lewat akun resmi Instagramnya @jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas