Budi Karya Paparkan Kemajuan Konektivitas Selama Lima Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Dalam lima tahun ini sudah ada 18 rute tol laut. Jadi disparitas harga bisa ditekan dan memastikan pasokan sembilan bahan pokok itu bisa didapatkan
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan selama lima tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) berhasil membuka konektivitas dengan pendekatan Indonesia sentris.
Pertama dari segi transportasi laut, selama lima tahun ini Menhub menyebut kalau sudah tersedia 18 rute tol laut yang bertujuan untuk menekan disparitas harga khususnya di kawasan Indonesia Timur.
“Dalam lima tahun ini sudah ada 18 rute tol laut. Jadi disparitas harga bisa ditekan dan memastikan pasokan sembilan bahan pokok itu bisa didapatkan masyarakat di bagian indonesia timur,” ungkap Budi Karya di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).
Kemudian dilakukan juga Pembangunan Pelabuhan Non Komersial sebanyak 118 lokasi dan pengembangan pelabuhan diantaranya pengembangan Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Kuala Tanjung dan proyek tol laut.
Untuk meningkatkan bidang logistik, Kementerian Perhubungan juga akan menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan hub internasional dengan arus bongkar muat di 2018 mencapai 7,5 juta TEUs.
Baca: Jika Jabatannya Tak Diperpanjang, Budi Karya Bakal Kembali Menggeluti Dunia Bisnis
Dari segi transportasi udara dilakukan pembangunan bandara di 15 lokasi wilayah, 10 bandara sudah diresmikan seperti Letung-Anambas, Namniwel, Tebelian, Samarinda Baru.
“Jadi konektivitas wilayah bertambah baik. Kita akan dukung untuk usaha pariwisata,” ucap Budi Karya.
Kemudian untuk sektor kereta api dilakukan proyek Pembangunan kerta jalur ganda atau Double-Double Track (DDT), Reaktiviasi jalur KA, Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
Jelang berakhirnya pemerintahan Jokowi juga dioperasikan dua kereta model baru di Indonesia yakni MRT dan LRT.
“Kereta api kita sudah berhasil menyelesaikan double-double track, reaktivitasi jalur kereta api, pembangunan kereta cepat yang sedang berlangsung sekarang dan kereta semi cepat yang sesang dilakukan feasibity study,” papar Budi Karya.
Baca: Dinding Rumah Warga Retak-retak Dampak Proyek Kereta Cepat, PT KCIC: Kami Sedang Cek Dulu
Sedangkan dari sektor transportasi darat telah dilakukan Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT), Rehabilitas Terminal, Pembangunan Pelabuhan Penyebrangan dan Pembangunan Kapal.
“Bahwa terdapat capaian dari perhubungan darat bahwa pembangunan Bus Rapid Transit (BRT), rehabilitasi terminal, pembangunan pelabuhan penyeberangan sehingga tercipta mudik yang membahagiakan masyarakat,” pungkas Budi Karya.