Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahlil Lahadalia, Dipanggil Jokowi untuk Jadi Calon Menteri, Ternyata Pernah Jadi Kuli Panggul

Bahlil Lahadalia dipanggil Presiden Jokowi untuk menjadi calon menteri di Kabinet Kerja jilid 2. Ternyata sebelumnya dia pernah menjadi kuli panggul.

Penulis: Whiesa Daniswara
zoom-in Bahlil Lahadalia, Dipanggil Jokowi untuk Jadi Calon Menteri, Ternyata Pernah Jadi Kuli Panggul
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Bahlil Lahadalia dipanggil Presiden Jokowi untuk menjadi calon menteri di Kabinet Kerja jilid 2. Ternyata sebelumnya dia pernah menjadi kuli panggul.

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Bahlil Lahadalia ternyata menjadi sorotan saat dirinya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara pada Selasa (22/10/2019) kemarin.

Bahlil Lahadalia dipanggil Presiden Jokowi diduga untuk menjadi calon menteri di Kabinet Kerja jilid 2.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini ternyata sebelumnya pernah mengalami kehidupan yang terbilang sulit.

Baca: Sosok Bahlil Lahadalia yang Dipanggil Jokowi ke Istana, Dulu Sopir Angkot kini Punya 10 Perusahaan

Baca: Candaan Jokowi ke Bahlil Lahadalia Jadi Kenyataan

Bagaimana tidak, pria yang berkelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku pada 7 Agustus 1976 ini, pernah merasakan menjadi seorang kuli panggul.

Dikutip dari KompasTV, Bahlil Lahadalia sedari kecil harus banting tulang demi keluarganya.

Ayahnya yang merupakan seorang kuli bangunan, sedangkan ibunya bekerja sebagai buruh cuci, membuatnya harus ikut mencukupi kehidupan keluarganya.

Berita Rekomendasi

Sejak Bahlil Lahadalia duduk di Sekolah Dasar, ia pernah berjualan kue di sekolahnya.

Baca: Mengenal Bahlil Lahadalia, Mantan Sopir Angkot yang Dipanggil Jokowi ke Istana

Baca: Kadin Sebut Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia Cocok Jadi Menteri Jokowi Jilid 2

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.

Selain berjualan kue, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi kernet bus saat dirinya masih SMP.

Bahkan, Bahlil punya pengalaman menjadi kuli panggul di pasar.

Tidak hanya itu, ia juga pernah menjadi sopir angkot dan penjual koran saat duduk di bangku SMA.

Baca: Bahlil Lahadalia, Sopir Angkot yang Jadi Bos Perusahaan, Kini Disebut Jokowi Pas Jadi Menteri

Baca: Ketua Hipmi Bahlil Lahadalia Tidak Memikirkan Posisi Menteri Meski Jokowi Menyebutnya Cocok

Pada semester enam, Bahlil Lahadalia mengaku pernah menderita busung lapar.

Semenjak kejadian tersebut, Bahlil Lahadalia semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari kemiskinan.

Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi karyawan di bank selama enam bulan.

Setelah itu ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.

Baca: Balas Andre Rosiade, Bahlil Lahadalia: Jika Jokowi Telepon Prabowo, Andre Tak Mungkin Diberi Tahu

Baca: Silatnas Hipmi, Bahlil Lahadalia Ajak Pengurus dan Anggota Fokus Kembali Bekerja dan Berkarya

Dikutip dari Kompas.com, Bahlil terus melebarkan sayapnya dan masuk ke berbagai sektor usaha, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.

Menurut Bahlil, hal utama menjadi pengusaha bukanlah modal, melainkan kreativitas dan jaringan.

Kerja keras Bahlil pun mulai perlahan terbayar setelah dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019.

Setelah menjadi ketua HIPMI, Bahlil Lahadalia kerap bertemu dengan Presiden Jokowi.

Baca: Di Hadapan Jokowi, Ketua DPR Sebut Muhammad Lutfi dan Bahlil Lahadalia Calon Menteri

Baca: Daftar 15 Calon Menteri dari Parpol di Kabinet Baru Jokowi: Tak Ada Nama dari PAN dan Demokrat

Saat Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta 26 Mei 2019 silam, Bahlil sudah dilirik Presiden Jokowi untuk menjadi menteri.

Saat itu Jokowi bahkan meminta agar jajaran Hipmi tak perlu kaget bila Bahlil nantinya terpilih jadi seorang menteri.

"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," puji Jokowi saat itu.

Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Jokowi-Mar'uf, Bahlil Lahadalia bersama koordinator media TKN Monang Sinaga.
Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Jokowi-Mar'uf, Bahlil Lahadalia bersama koordinator media TKN Monang Sinaga. (Tribunnews.com)

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia sejak awal telah menyatakan dukungan politiknya pada Pilpres 2019.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Bahlil mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.

Baca: Senang Dengar Prabowo Mau Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, Farhat Abbas: Tak Ada Lagi Saling Tawan

Baca: Empat Sosok yang Berpeluang Jadi Menteri Jokowi Pernah Diperiksa KPK, Siapa Saja?

Dia bahkan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.

Saat ditanya mengapa dia mendukung Jokowi-Maruf, dan bukan berpihak pada pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Bahlil menjawabnya dengan canda.

Bahlil lebih mendukung Jokowi ketimbang Sandiaga, padahal Sandiaga adalah ketua umum HIPMI periode 2005-2008 atau pendahulu Bahlil.

"Kalau ditanyakan Bang Sandi itu pernah di HIPMI, iya, dia mantan ketua umum. Tetapi harus diingat, Pak Jokowi itu juga kader HIPMI Solo. Jadi dua-duanya ini kader HIPMI," ujar Bahlil di Posko Cemara, Kamis (29/11/2018).

Kini, Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

(Tribunnews.com/Whiesa)(TribunnewsWiki.com/Abdurrahman Al Farid)(Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas