Nadiem Makarim Ungkap Perpisahan dengan Gojek lewat Sepucuk Surat setelah Jadi Mendikbud
Nadiem menulis sepucuk surat perpisahan untuk para karyawan GoJek dan mengenang perjalanan decacorn tersebut selama sembilan tahun.

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai orang yang merintis GoJek dari nol hingga menjadi startup mentereng di Indonesia sekarang, wajar bila Nadiem Makarim merasa sedih harus meninggalkan perusahaan yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri itu.
Namun, dia harus melepaskan semua tanggung jawab dan kepemimpinan di GoJek ketika menerima posisi di Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Nadiem pun menulis sepucuk surat perpisahan untuk para karyawan di GoJek. Di dalamnya dia mengenang perjalanan decacorn tersebut selama sembilan tahun terakhir.
“Kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka,” tulis Nadiem menceritakan awal inspirasinya.
Dia menerangkan kepemimpinan GoJek kini telah dipercayakan ke tangan dua orang yang dipercaya paling mumpuni untuk tugas itu, yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO.
Keduanya disebut Nadiem memainkan peranan kunci dalam membawa GoJek dari sebuah kantor kecil menjadi pemain dunia.
Selain itu, menurut Nadiem, Andre dan Kevin telah menjalankan perusahaan selama beberapa tahun terakhir. Karenanya, lanjut dia, tak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin GoJek.
Andre dan Kevin sendiri menyatakan turut bersedih dengan kepergian Nadiem, tapi tetap bertekad membangun GoJek di masa mendatang.
“Prioritas kami adalah memastikan bahwa perusahaan ini dapat terus memberikan manfaat positif untuk masa mendatang,” sebut Andre dan Kevin dalam sebuah pernyataan bersama yang diterima KompasTekno, Rabu (23/10/2019).
Adapun dalam struktur baru GoJek, Andre akan fokus pada pengembangan strategi korporasi, meliputi pengelolaan alokasi modal, ekspansi internasional, serta layanan pembayaran dan jasa keuangan.