TRIBUNNEWS.COM – Budi Arie Setiadi resmi ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai calon Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Budi Arie adalah pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan terbesar pendukung Jokowi.

“Saya diminta untuk membantu daerah yang tertinggal. Desa yang maju akan membawa kemajuan bagi negara. Pembangunan yang rata adil dan makmur serta anggaran yang cukup besar bagi pembangunan pedesaan harus betul-betul memberikan kemajuan,” kata Budi seusai pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana, Jumat (25/10/2019).

Baca: Wamen Budi Arie Setiadi Potong Tumpeng Bersama Relawan Projo Usai Pelantikan

Baca: Budi Arie Setiadi: Saya Mulai Sayang sama Pak Prabowo

Budi mengakui bahwa sebelumnya Projo sudah pamit, namun Presiden Jokowi justru memilihnya sebagai Wakil Menteri.

"Kami ingin pamit tapi ternyata ada tugas lain, ya bagaimana," ujarnya.

Usai pertemuannya dengan Jokowi, Budi sebenarnya belum bisa menerima kehadiran Ketua Umum Gerindra itu di kabinet.

“Ini soal perasaan dan manajemen hati,” tutur Budi.

"Saya gini-gini sudah mulai sayang sama pak Prabowo, benih-benih rasa cinta sudah mulai muncul," tambahnya seraya mengumbar senyum.

Pria kelahiran Jakarta 20 April 1969 ini akan segera memproses problem kemiskinan di desa secara serius.

Senin pekan depan, Budi Arie akan melakukan koordinasi dengan Abdul Halim Iskandar sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Ia menginginkan jadwal kerja yang sebagian besar terjun langsung ke desa dan ingin mencium bau rakyat pedesaan.

"Saya ingin satu, dua hari bekerja di kantor, dan sisanya keliling ke desa-desa seluruh Indonesia," ungkap Budi dikutip dari KompasTV seusai acara pelantikan Wakil Menteri, Jumat (25/10/2019).