Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Budi Arie saat Diminta Jadi Wamen oleh Jokowi

Budi Arie mengaku sempat berpikir soal tugas-tugas itu. Ia bahkan meminta waktu 15-30 menit untuk berpikir dan berdialog

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
zoom-in Cerita Budi Arie saat Diminta Jadi Wamen oleh Jokowi
Fransiskus Adhiyuda
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi saat sesi wawancara khusus dengan Tribunnews.com, Jumat (25/10/2019) malam. 

ia menyampaikan dalam kinerjanya nanti Ia dituntut mampu melakukan pembangunan yang merata dari Sabang sampai Merauke.

Baca: Soal Video Mesum, Gading Marten Sempat Ingin Temani Gisel ke Polda Metro Jaya

Baca: Rekomendasi 5 Kuliner Ekstrem di Jogja yang Cocok Dinikmati saat Liburan Akhir Pekan

Baca: Mengetahui Tanda-tanda Stroke Agar Segera Dilarikan ke Rumah Sakit

Mulai dari pedesaan dan daerah tertinggal harus diberikan pembangunan yang berarti.

Ia mengungkapkan bahwa dunia akan maju dimulai dari desa desa yang maju.

“Desa yang maju itu akan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. Jadi pembangunan harus dimulai dari daerah pinggiran, daerah tertinggal sehingga pembangunan yang merata adil dan makmur ini bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.” ujar Budi Arie.

Anggaran cukup besar yang di alokasikan pemerintah dan negara harus dibagi untuk pembangunan pedesaan dan daerah tertinggal.

Hal itu diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang berarti bagi negara Indonesia.

Disinggung mengenai kelanjutan dari Projo Ia menegaskan, “Projo selama ada Jokowi, akan tetap ada.” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Budi Arie yang sebelumnya bertugas sebagai tim pemenangan kini berubah tugas menjadi tim yang bekerja untuk rakyat dan negeri ini.

Menurutnya tugas Projo adalah memenangkan pilpres, dan sekarang tugas itu sudah selesai sejak pemerintahan yang baru terbentuk yaitu pada 20 Oktober 2019.

Kini Ia menjabat sebagai Wamen Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

“Ya kita mau pamit tapi ditugaskan lagi gimana? Jadi mau tidak mau kita harus. Karena Projo itu kan setia di garis rakyat.” tambahnya.

Baginya Projo adalah rumah besar dan militan pendukung Joko Widodo. 

(Tribunnews.com/Yurika Nendri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas