Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Pesan Agus Harimurti Yudhoyono untuk Anak Muda Indonesia

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober, ini pesan Agus Harimurti Yudhoyono untuk anak muda Indonesia

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Pesan Agus Harimurti Yudhoyono untuk Anak Muda Indonesia
Instagram @agusyudhoyono
Pesan AHY 

Salah satu tokoh yang mengemukakan gagasan tersebut adalah Muhammad Yamin yang kala itu aktif dan memimpin organisasi Jong Sumatranen Bond.

Melalui pidatonya, Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang, Yamin "menyodorkan" bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

"Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa bahasa Melayu lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan yang ditentukan untuk orang Indonesia. Dan kebudayaan Indonesia masa depan akan mendapatkan pengungkapannya dalam bahasa itu," demikian pidato Yamin, seperti dikutip dari buku Cendekiawan dan kekuasaan dalam negara Orde Baru (2003).

Namun, ceramah-ceramah yang diberikan dalam kongres masih belum membuahkan hasil. 

Ini karena masih banyak ego kedaerahan dan kesukuan yang kental dari setiap peserta.

Baca: AHY Tak Jadi Menteri, Andi Arief Sebut Megawati Dendam pada SBY & Imbasnya ke Anak, Ini Kata PDIP!

Kongres Pemuda II

Menyadari hal ini, para pemuda kemudian mengadakan Kongres Pemuda II yang digelar pada 27 hingga 28 Oktober 1928.

Berita Rekomendasi

Kongres ini mulai menyatukan pemikiran para pemuda dari berbagai daerah untuk satu tujuan bersama yakni berjuang melawan penjajahan.

Kongres yang berjalan selama dua hari tersebut akhirnya melahirkan sebuah deklarasi yang dikenang hingga saat ini.

Baca: Makna 91 Tahun Sumpah Pemuda dalam Merawat Persatuan Indonesia

Tokoh yang kembali berjasa dalam merumuskan deklarasi tersebut adalah Muhammad Yamin.

Saat kongres tengah berlangsung, Yamin mulai menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" tersebut dalam suatu kertas.

Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.

"Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan)," kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003).

Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda.

Adapun istilah Sumpah Pemuda sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya, berikut isinya:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

(Tribunnews.com/Sinatrya) (Kompas.com/Aswab Nanda Prattama)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas