BERITA FOTO: Indahnya Jembatan Yousefa Papua yang Baru Diresmikan Jokowi
Jembatan Yousefa yang baru diresmikan Senin (28/10/2019) kemarin menghabiskan biaya Rp 1,8 triliun dan dibangun selama empat tahun.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Jembatan Yousefa yang baru diresmikan Senin (28/10/2019) kemarin menghabiskan biaya Rp 1,8 triliun dan dibangun selama empat tahun.
Jembatan ini menjadi ikon Papua.
Membentang di atas Teluk Youtefa, Jayapura, jembatan ini dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp 1,8 Triliiun.
Jembatan Youtefa memangkas waktu perjalanan ke arah perbatasan, dan jadi destinasi wisata baru di Papua.
Keindahan alam di sekitar jembatan ini menambah semakin indahnya tanah Papua.
Nonton videonya :
Presiden Jokowi berharap jembatan ini bisa membuat pergerakan manusia dan barang semakin lancar dan cepat sehingga rakyat mendapatkan harga yang murah dan puncaknya tercapai persatuan masyarakat.
"Jembatan ini dibangun selama empat tahun, habiskan anggaran biaya Rp 1,8 triliun. Kalau dirupiahkan hitung sendiri, bisa Rp 1800 miliar lebih," ucap Jokowi di Jembatan Youtefa.
Jokowi berharap Jembatan Youtefa bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk di Jayapura sehingga kawasan kota di Jayapura dapat dikembangkan ke arah perbatasan Skouw.
Selain itu, hadirnya Jembatan Youtefa juga bisa mempersingkat waktu tempuh sekitar 70 menit dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skow.
"Saya juga dapat laporan jembatan ini telah menjadi landmark ikon baru Papua yang akan menjadi sarana pendukung dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) di tahun 2020 yang akan diselenggarakan seperti cabang olahraga dayung dan ski air. Ini mewujudkan bahwa sebuah jembatan memiliki banyak fungsi bagi masyarakat," tuturnya.
Jokowi berharap masyarakat Jayapura bersama Pemerintah Daerah bersungguh-sungguh menjaga Jembatan Youtefa dijaga kebersihannya, dijaga keamanannya, dipercantik dengan lampu serta taman yang menasik karena jembatan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Jayapura.
"Terakhir saya minta, Pemprov Papua, Pemkot Jayapura memanfaatkan dengan baik keberadaan jembatan ini untuk mengembangkan potensi wisata bahari yang ada di teluk Youtefa sehingga banyak yang berkunjung ke Papua," ungkapnya.
"Jadikanlah jembatan ini sebagai momentum Papua Bangkit maju yang melahirkan kemajuan-lekajuan, lahirkan pemuda Papua yang berprestasi dan daya saing di kancah global," tambahnya.
Jembatan jadi obyek wisata
Keberadaan Jembatan diyakini bisa mendongkrak dunia pariwisata di Kota Jayapura.
Bahkan, meski belum dibuka untuk umum, animo masyarakat untuk berswafoto di lokasi tersebut sangat tinggi, terutama pada akhir pekan.
Karenanya, BBPJN XVIII telah memiliki rencana untuk melengkapi Jembatan Holtekamp dengan fasilitas umum.
"Ini sebagai daerah tujuan wisata sudah pasti akan membangkitkan ekonomi masyarakat. Nanti ini akan dipercantik, akan ada fasilitas umum, kemudian pengembangan berikutnya bisa saja ada penginapan, lalu kios-kios penjual cindera mata," ucap Osman seperti dikutip dari Kompas.com.
Hal tersebut pun diamini oleh Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Provinsi Papua, Iwanta Parangin-Angin.
Dia mengatakan, Kota Jayapura kekurangan obyek wisata dan keberadaan Jembatan Holtekamp bisa menutupi hal tersebut.
Tidak hanya fisik jembatannya yang akan menjadi objek wisata, Iwanta menyebut, keberadaan infrastruktur tersebut dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang ingin berkunjung ke pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang merupakan titik perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini.
"Kalau Jembatan sudah beroperasi itu otomatis membuat jarak tempuh lebih dekat dan kami menjual paketnya lebih enak. Selain itu, juga bisa menjadi obyek wisata," tutur dia.
Iwanta menyebut, kini keberadaan PLBN Skouw yang merupakan perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini sudah bisa menarik minat wisatawan domestik, tetapi belum wisatawan mancanegara.
Ia menegaskan, untuk rute perbatasan, diperlukan fasiltas penunjang lainnya karena jarak tempuhnya yang cukup jauh, bahkan kini waktu perjalanannya mencapai dua jam.
Hal tersebut bisa diatasi dengan adanya Jembatan Holtekam yang bisa memangkas jarak tempuh dari wilayah Kota Jayapura menuju PLBN Skouw.
Baca : Formasi CPNS 2019 di 34 Kementerian, Muhadjir Effendy: Peluang Honorer jadi PPPK/P3K Belum Tertutup
"Dengan keberadaan Jembatan Holtekam, untuk menuju ke perbatasan Skouw dari sebelumnya memerlukan waktu sekitar dua jam, maka waktunya akan menjadi sekitar 45 menit saja," ucap dia.
Sebagai informasi, panjang Jembatan mencapai 732 meter dengan bentang utamanya adalah 433 meter dan lebar jalan di jembatan 21 meter.