Gerindra Masuk Koalisi Kabinet Jokowi, Politisi Gerindra: Tidak Ada Politik yang Ajeg
Prabowo Subianto yang tadinya rival Jokowi pada Pilpres 2019 ditunjuk sebagai Menhan, Gerindra yang awalnya oposisi masuk sebagai koalisi dalam Kabine
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
Diketahui, 16 menteri dan anggota Kabinet Indonesia Maju berasal dari partai politik.
Sedangkan komposisi wamen, lima berasal dari profesional, lima dari partai politik, satu dari tim sukses, dan satu dari relawan.
Yang menarik, partai Gerindra yang menjadi rival politik Jokowi pada Pilpres 2019 mendapat kursi menteri.
Dengan masuknya Gerindra ke dalam Kabinet Indonesia Maju, Jokowi dinilai menerapkan politik akomodatif.
Pro dan kontra mencuat, komposisi kabinet dinilai syarat dengan kompromi namum Jokowi berdalih tengah mengusung demokrasi gotong royong.
Jokowi mengatakan ingin membangun demokrasi gotong royong dengan menarik Partai Gerindra, yang merupakan oposisi pada Pilpres 2019, ke dalam pemerintahannya.
Menurutnya, langkah ini baik untuk demokrasi di Indonesia.
Ia juga mengatakan proses kematangan demokrasi Indonesia menuju koridor yang lebih baik.
Mengajak Gerindra masuk ke dalam kabinetnya disebut Jokowi sebagai upaya untuk membangun demokrasi gotong royong.
"Ya kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotonng royong, jadi perlu saya sampaikan bahwa di indonesia ini tidak ada yang namanya oposisi kayak di negara lain, kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, ya kenapa tidak," tutur Jokowi dilansir dari Kanal YouTube Sekretariat Presiden yang dipublikasikan pada Kamis (24/10/2019).
(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)