Ali Mochtar Ngabalin: Saya di ILC untuk Berjaga-jaga Kalau Ada Narasi yang Menyudutkan Pemerintah
Ali Mochtar Ngabalin, mantan tenaga ahli utama kantor staf presiden hadir di acara ILV, TV One, untuk berjaga-jaga.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan ia harus buru-buru kembali ke Jakarta namun menyempatkan diri datang ke acara Indonesia Lawyers Club (ILC).
Setelah berkunjung ke Makassar, Ali Ngabalin datang ke ILC untuk meluruskan jika ada penyataan yang keliru mengenai pemerintah.
Selain Ali Ngabalin, beberapa tokoh yang juga hadir di ILC seperti Fadli Zon, Akbar Faizal, hingga Mahfud MD yang ikut serta melalui video conference.
Mereka membicarakan bagaimana Indonesia ke depan setelah pembentukan Kabinet Indonesia Maju, dengan topik #ILCMenangisDanTertawa, dalam unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (29/10/2019).
Baca: Ali Mochtar: di Era Digital Arus Informasi Tak Terbendung dan Banyak Informasi yang Salah
Baca: Ali Mochtar Ngabalin Geram Dituduh Kafir dan Disuruh Sahadat Ulang karena Mendukung Jokowi
Ali Ngabalin berpendapat tidak perlu lagi melihat ke belakang.
Tidak perlu membicarakan lagi seperti apa menuju pemilu atau kampanye kemarin, karena masalah tersebut sudah selesai.
Hal ini perlu disampaikan karena seharusnya yang dibicarakan adalah memberikan dukungan kepada pemerintah dengan kabinet terbaru.
Dengan demikian, Ali Ngabalin menyebut masyarakat Indonesia harus bisa segera merasakan perubahan.
"Kalau kita bicara Indonesia ke depan, saya berpendapat untuk kita tidak set back lagi bicara tentang seperti apa menuju kepada pemilu atau kampanye kemarin, karena ini barang sudah selesai," ujar Ali Ngabalin.
"Karena yang harus kita bicarakan sekarang itu bagaimana memberikan dukungan dan sokongan kepada pemerintah dengan Kabinet Indonesia Maju, supaya dampaknya sampai ke masyarakat Indonesia" terang Ali Ngabalin.
Mantan tenaga ahli utama kantor staf presiden itu menambahkan, masyarakat perlu mendapatkan informasi secara jelas, agar tidak lagi pada dikotomi besar tentang terbelahnya Indonesia pada pemilu kemarin.
"Masyarakat perlu mendapatkan satu informasi yang terang benderang dan saya bicara pada malam hari ini sebagai bagian dari sebuah pernyataan kepada rakyat Indonesia melalui ILC," tuturnya.
"Supaya kita itu tidak lagi berada pada dikotomi besar tentang terbelahnya masyarakat Indonesia pada pemilu kemarin. Supaya kita juga punya tanggung jawab dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat Indonesia," sambungnya.
Mengenai siapa yang menangis dan tertawa, sesuai judul ILC, Ali Ngabalin berpendapat kata tersebut merupakan arti kiasan untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat Indonesia.