Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Yenny Wahid Naik Helikopter Bersama Mahfud MD, Terenyuh Lihat Kondisi Jakarta

Dari atas, Yenny melanjutkan cerita, kondisi kota Jakarta dan Bandung kelihatan gersang dan panas.

Editor: Sanusi
zoom-in Cerita Yenny Wahid Naik Helikopter Bersama Mahfud MD, Terenyuh Lihat Kondisi Jakarta
Tribunnews/JEPRIMA
Founder Islamic Law Firm Yenny Wahid saat menjadi pembicara pada acara peluncuran Islamic Law Firm di Jakarta, Jumat (25/10/2019). Islamic Law Firm (ILF) merupakan sebuah firma hukum yang didirikan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan 5.0, dengan salah satu inovasinya yang bernama ADILah, yaitu konsultasi hukum gratis yang dapat diakses melalui mobile apps dan dilengkapi teknologi augmented reality (AR), kecerdasan buatan (AI), dan virtual reality (VR). Tribunnews/Jeprima 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menceritakan pengalamannya naik helikopter menerbangi langit Jakarta bersama Menkopolhukam Mahfud MD, Rabu (30/10/2019).

"Kami terbang memakai helikopter tentara, dari atas saya bisa langsung memandang kondisi di Bandung dan Jakarta. Pemandangannya bikin saya terenyuh, sangat apek," ujar Yenny.

Ihwal Yenny dan Mahfud MD terbang bersama menumpang helikopter tentara, dia mengaku menghadiri acara diskusi yang bekerjasama dengan Unpad.

Pemandangan gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Jumat (30/8/2019). Mengacu pada data gabungan AQMS KLHK dan pemerintah DKI Jakarta, kualitas udara Jakarta berada pada konsentrasi 39,04 ?g/Nm3 atau pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Tribunnews/Jeprima
Pemandangan gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Jumat (30/8/2019). Mengacu pada data gabungan AQMS KLHK dan pemerintah DKI Jakarta, kualitas udara Jakarta berada pada konsentrasi 39,04 ?g/Nm3 atau pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Ada diskusi besar soal Pancasila bersama sekitar 1.850 mahasiswa UNPAD," katanya.

Dari atas, Yenny melanjutkan cerita, kondisi kota Jakarta dan Bandung kelihatan gersang dan panas.

Hal itu dinilainya dampak dari tebalnya kabut asap dan polusi udara di kedua kota besar tersebut, yang menurutnya membuat sesak napas.

Berita Rekomendasi

Selain itu, hal lain yang dilihat Yenny dari langit ialah pemandangan hutan beton yang baginya mencerminkan kondisi kehidupan kota yang minim ruang terbuka hijau.

"Sesak napas, polusi udaranya luar biasa. Kemudian pemandangannya tidak ada hijau-hijau di sepanjang kota, kalau ada sangat kecil sekali, tapi yang ada adalah pemandangan hutan beton, semuanya abu-abu, hijaunya sangat kurang, sepanjang lintasan helikopter dari Bandung hingga Jakarta, begitu juga sebaliknya.Terutama menjelang mendekati kota besar," papar Yenny mengungkapkan betapa terenyuh dirinya.

Pemandangan gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Jumat (30/8/2019). Mengacu pada data gabungan AQMS KLHK dan pemerintah DKI Jakarta, kualitas udara Jakarta berada pada konsentrasi 39,04 ?g/Nm3 atau pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Tribunnews/Jeprima
Pemandangan gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Jumat (30/8/2019). Mengacu pada data gabungan AQMS KLHK dan pemerintah DKI Jakarta, kualitas udara Jakarta berada pada konsentrasi 39,04 ?g/Nm3 atau pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Bagi Yenny, pemandangan itu makin menguatkan keyakinannya bahwa dia harus berbuat sesuatu terhadap kondisi kehidupan kota yang tidak memperhatikan lingkungan hidup ini.

"Kalau tidak, kita mau meninggalkan apa buat anak-anak kita, cucu-cucu kita kelak? Masa mau ninggalin sampah untuk mereka? Masa mau ninggalin polusi buat mereka? Masa mau ninggalin air yang kotor buat mereka?" tanya Yenny mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi ini.

Pasalnya, apa yang diperbuat Yenny, khususnya dalam pemberdayaan lingkungan hidup, akan sangat bermanfaat bagi semua anak-anak Indonesia.

Dia hanya tak ingin kualitas generasi mendatang terpengaruh kondisi lingkungan hidup saat ini.

"Air yang kotor akan membawa penyakit sudah jelas sekali sehingga kualitas generasi mendatang akan sangat terpengaruh kalau kita tidak melakukan sesuatu sekarang," ujarnya.

"Pak Mahfud pun turut merasa prihatin dengan kondisi itu. Tadi kita berdua bicara soal polusi yang luar biasa jika dilihat dari atas," tambah Yenny.

Baginya, masalah lingkungan hidup sangat genting untuk segera dituntaskan, khususnya untuk menjaga kelangsungan hidup generasi mendatang.

Karena itu, Yenny mengajak semua masyarakat untuk terlibat dalam proses pemberdayaan lingkungan hidup.

"Kami mengajak semua masyarakat, juga umat beragama, dan faith based organization untuk menjaga lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup bersama," tandas Yenny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas