Jokowi Akan Tingkatkan Ekspor dan Investasi untuk Hadapi Situasi Ekonomi yang Sulit
Pada rapat terbatas perdana, Jokowi ungkapkan situasi perekonomian Indonesia tahun depan akan semakin sulit, ia minta peningkatan ekspor dan investasi
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka rapat terbatas perdananya dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di Kantor Presiden pada Rabu (30/10/2019).
Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa hal mengenai program dan kegiatan di bidang perekonomian.
"Menurut lembaga-lembaga Internasional, ekonomi global tahun depan akan menuju ke sebuah situasi yang lebih sulit," ungkap Jokowi sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Kabinet RI.
Menindaklanjuti hal itu, Jokowi meminta para menteri untuk segera melakukan antisipasi.
Antisipasi yang harus dilakukan di antaranya peningkatan ekspor dan subtitusi barang-barang impor.
Selain itu investasi juga akan menjadi kunci dari program dan kegiatan kabinet dalam bidang perekonomian.
Baca: Bicara soal Investasi dalam Rapat Terbatas, Jokowi: Kuncinya Itu Reformasi
"Oleh sebab itu saya sudah menyampaikan pada Menteri Perdagangan, Wakil Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, dan Wakil Menteri Luar Negeri secara khusus bahwa perjanjian-perjanjian perdagangan harus kita lakukan secara terus menerus," kata Jokowi.
Empat menteri yang dimaksudkan yakni Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Ia menargetkan, perjanjian-perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa, 10 Negara ASEAN dan 6 negara yakni India, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan New Zeland, pada akhir 2020 telah terlaksana.
Perjanjian-perjanjian perdaganagan tersebut berkaitan dengan peningkatan ekspor.
Baca: Defisit BPJS Kesehatan Diproyeksi Tembus Rp 28 Triliun, Jokowi Gelar Rapat Terbatas di Istana
Hal lain yang disampaikan Jokowi yakni mengenai regulasi-regulasi yang menghambat bidang perekonomian.
"Yang menghambat investasi dan ekspor segera ditindaklanjuti," kata Jokowi.
Ia meminta Menko Perekonomian untuk mengkoordinasikan dengan Menko-menko yang lainnya terkait regulasi agar segera diidentifikasi dan dipangkas, sehingga rencana-rencana kabinet akan berjalan cepat.
Selain itu Jokowi meminta transformasi ekonomi menuju ke sebuah industrialisasi dan hirilisasi.
"Sebelumnya kita ekspor bahan-bahan mentah seperti nikel, alumina, batubara, satu-persatu harus mulai ditata, diekspor dalam bentuk setengah jadi atau jadi, agar menjadi nilai tambah yang akan memberikan daya saing," ungkapnya.
Baca: Jokowi Kumpulkan Menterinya Lagi, Rapat Terbatas Bahas Pemindahan Ibu Kota
Diekspornya bahan-bahan mentah dalam bentuk setengah jadi atau jadi akan menjadi nilai tambah, karena proses produksi akan dilakukan di dalam negeri dan dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Ia juga menegaskan untuk memerhatikan usaha mikro dan industri pedesan secara intensif, karena hal itu dapat memberikan dampak yang besar di bidang perekonomian.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)