Kisah Henry Alexis Rudolf Tilaar dan Martha Tilaar Menanti Kehadiran Buah Hati Selama 16 Tahun
Martha Tilaar membagikan kisah rumah tangganya yang harmonis bersama Henry Alexis Rudolf Tilaar (HAR Tilaar) melalui YouTube iNews Portal.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Fathul Amanah
Mereka mengunjungi Swiss, Beland, bahkan Indonesia.
Usaha tersebut belum berbuah manis, tapi Martha dan Alex tidak menyerah sampai di situ.
"Saya pergi ke Swiss, Belanda, ahli-ahli Obstetri dan Ginekologi, Amerika dan Indonesia. Tetapi toh tidak dapat anak, karena efek samping obat pencegah kehamilan. 'Aku tidak akan punya anak (titik)," ungkap Martha sembari menirukan ucapan dokter yang memvonisnya.
Tidak hanya berjuang melalui hal-hal medis, Martha dan Alex mencoba perawatan herbal.
Dibantu sang kakek yang seorang herbalis, Martha mendapatkan perawatan dengan ramuan jamu.
"Karena eyang saya herbalis, maka beliau bilang nanti saya dirawat dengan ramuan jamu," terangnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Martha sudah didiagnosis pre-menopause saat memasuki usia 41.
Saat memasuki usia 41 tahun, akhirnya Martha mengandung.
Sebuah anugrah besar bagi Martha, ketika di usianya yang sudah 42 tahun dia melahirkan.
Perawatan dengan ramuan jamu tersebut berlangsung cukup lama, hingga akhirnya setelah 16 tahun menanti Martha dikaruniai Wulan, anak perempuan yang cantik.
"Kok bisa ya saya (42 tahun) melahirkan?," tuturnya.
Anugerah Terbesar
Dalam doa, Martha mengatakan dia selalu meminta kepada Tuhan agar selalu diberi kebijaksanaan.
"Jadi, waktu hamil dari permulaan hamil, saya selalu mengucapkan jangan sampai membeda-bedakan anak kandung dan anak yang diambil (angkat)," katanya.