CPNS 2019: Kemenkumham Buka 2.875 Formasi Penjaga Tahanan untuk Lulusan SMA, Ini Daftarnya
Kemenkumham membuka lowongan CPNS penjaga tahanan sebanyak 2.875 orang untuk lulusan SMA se-derajat. Ini daftar dan lokasi penempatan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Kemenkumham membuka lowongan CPNS penjaga tahanan sebanyak 2.875 orang untuk lulusan SMA se-derajat. Ini daftar dan lokasi penempatan.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menjadi instansi pusat pertama yang merilis pengumuman seleksi CPNS 2019.
Lewat situs resmi cpns.kemenkumham.go.id, Kemenkumham mengunggah sejumlah informasi penting terkait seleksi CPNS 2019.
Pada seleksi CPNS 2019, Kemenkumhan membuka lowongan 4.598 formasi untuk beberapa lokasi penempatan.
Dari jumlah 4 ribu formasi Kemenkumhan, yang paling banyak dibuka adalah formasi penjaga tahanan alias sipir.
Total, Kemenkumhan membuka lowongan CPNS 2019 penjaga tahanan sebanyak 2.875 orang.
Ke-2.875 penjaga tahanan ini akan ditempatkan di 33 kantor wilayah Kemenkumham meliputi Pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara, Cabang Rumah Tahanan Negara, Balai Pemasyarakatan, serta Balai Harta Peninggalan dan Balai Diklat.
Ke-33 kanwil ini tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau.
Juga di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kemudian di Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara,
Papua, Papua Barat.
Istimewanya lagi, jabatan penjaga tahanan bisa diikuti atau dilamar oleh lulusan SMA se-derajat.
Formasi penjaga tahanan juga dibuka untuk formasi umum sebanyak 2.497 (pria) dan 277 (wanita) juga formasi Papua dan Papua Barat.
Untuk formasi Papua, dibutuhkan 71 pria dan 8 wanita, sedangkan Papua Barat butuh 20 pria dan 2 wanita.
Berikut daftar alokasi penjaga tahanan di lingkungan CPNS Kemenkumham 2019:
Persyaratan Formasi Penjaga Tahanan untuk Lulusan SMA
1. SLTA Sederajat yang berasal dari sekolah Luar Negeri dengan ijazah dan daftar nilai yang telah disetarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. SLTA sederajat yang berasal dari Dalam Negeri yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan/atau terdaftar di Kementerian Agama
3. Minimal 18 tahun dan maksimal 28 tahun 0 Bulan 0 hari untuk SLTA
4. Tinggi badan untuk pelamar jabatan penjaga tahanan dan jabatan pemeriksa
keimigrasian:
a. Pria minimal 160 cm;
b. Wanita minimal 155 cm.
5. Pelamar jabatan penjaga tahanan dengan kualifikasi pendidikan SLTA Sederajat harus sesuai dengan domisili yang tercantum dalam e-KTP.
Apabila pelamar yang provinsinya tidak sesuai dengan e-KTP dan ingin mendaftar pada wilayah provinsi lain, wajib membuat surat keterangan dari kelurahan atau kantor desa setempat yang menerangkan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili pada wilayah provinsi tersebut.
6. Untuk pelamar pada jabatan penjaga tahanan jenis formasi khusus putra/i Papua dan Papua Barat wajib berdomisili di Provinsi Papua dan Papua Barat
7. Dokumen persyaratan pelamar jenis formasi umum dengan Kualifikasi Pendidikan SLTA Sederajat terdiri dari:
- Surat lamaran ditujukan Kepada Menteri Hukum dan HAM RI di Jakarta dan surat pernyataan diketik menggunakan komputer, bermaterai Rp. 6000; ditandatangani dengan pena bertinta hitam (format Surat lamaran dan surat pernyataan dapat diunduh pada portal https://sscasn.bkn.go.id dan/ atau laman http://cpns.kemenkumham.go.id) dan kedua dokumen dijadikan dalam satu file.
- Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) asli atau surat keterangan telah melakukan perekaman kependudukan yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)/ Kecamatan bagi yang belum memiliki e-KTP, apabila domisili pelamar tidak sesuai dengan alamat e-KTP, yang bersangkutan harus membuat surat keterangan (asli) dari Lurah/ Kepala Desa yang menyatakan yang bersangkutan telah berdomisili ditempat tersebut;
- Dokumen kelulusan pendidikan digabungkan dalam satu file dengan format pdf, yang terdiri dari:
a) Ijazah/Surat Keterangan Lulus (SKL) asli;
b) Transkrip/Daftar Nilai asli atau Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional asli;
c) Surat Penyetaraan ljazah dan Transkrip Nilai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (bagi lulusan Luar Negeri) atau Kementerian Agama (bagi lulusan Pesantren).
8. Dokumen persyaratan pelamar jenis formasi Khusus Putra/putri Papua dan Papua Barat dengan Kualifikasi Pendidikan SLTA Sederajat terdiri dari:
- Surat lamaran ditujukan Kepada Menteri Hukum dan HAM RI di Jakarta dan surat pernyataan diketik menggunakan Komputer, bermaterai Rp. 6000; ditandatangani dengan pena bertinta hitam (format surat lamaran dan surat pernyataan dapat diunduh pada portal https://sscasn.bkn.go.id dan/ atau laman http://cpns.kemenkumham.go.id) dan kedua dokumen dijadikan dalam 1 satu file;
- Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) asli atau surat keterangan telah melakukan perekaman kependudukan yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)/ Kecamatan bagi yang belum memiliki e-KTP, apabila domisili pelamar tidak sesuai dengan alamat e-KTP, yang bersangkutan harus membuat surat keterangan dari Lurah/Kepala Desa (asli) yang menyatakan yang bersangkutan telah berdomisili ditempat tersebut;
- Dokumen kelulusan pendidikan digabungkan dalam satu file dengan format pdf, yang terdiri dari:
a) Ijazah/Surat Keterangan Lulus (SKL) asli
b) Transkrip/Daftar Nilai asli atau Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional asli;
c) Surat Penyetaraan ljazah dan Transkrip Nilai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (bagi lulusan sekolah Luar Negeri) atau Kementerian Agama (bagi lulusan Pesantren).
- Surat keterangan asli dari kelurahan/ kepala desa/ kepala suku yang menerangkan bahwa pelamar asli dari Papua berdasarkan garis keturunan orang tua (bapak dan/atau ibu) asli dari Papua.
9. Pelamar kualifikasi pendidikan SLTA-Sederajat yang dinyatakan lulus dokumen unggah, wajib mengikuti verifikasi dokumen asli dan pengukuran tinggi badan serta pemberian kartu peserta ujian pada tanggal 15 s.d 20 Desember 2019 sesuai jadwal yang diumumkan.
Tahapan Seleksi SLTA/Sederajat Formasi Jabatan Penjaga Tahanan
a. Seleksi Administrasi terdiri dari:
- Verifikasi dokumen persyaratan unggah melalui laman https://sscasn.bkn.go.id;
- Verifikasi dokumen asli dan pengukuran tinggi badan.
b. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dengan bobot 40 persen;
c. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dengan bobot 60 persen terdiri dari:
- Kesamaptaan dengan bobot 60 persen;
- Wawancara Pengamatan Fisik dan Keterampilan (WPFK) dengan bobot 40 persen
(Tribunnews.com/Sri Juliati)