Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketakutan Berbicara Politik di Era Jokowi, Babe Haikal: Negara yang Menciptakan Rasa Takut

Haikal Hassan Baras meyakini ketakutan masyarakat untuk berbicara politik di depan publik di Ketakutan Berbicara Politik di Era Jokowi diciptakan

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Ketakutan Berbicara Politik di Era Jokowi, Babe Haikal: Negara yang Menciptakan Rasa Takut
Screenshot dari channel YouTube tvOne
Haikal Hassan Baras (Babe Haikal) menyebut negara sengaja menciptakan ketakutan 

"Kita peroleh satu sisi ada peningkatan intolerenansi"

"Bisa kita lihat adalah misalnya meningkatnyan politik identitas dan sebagainya," ujarnya saat diundang dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa (05/11/2019).

Baca: Petisi Online Universitas Indonesia Pecat Ade Armando Tembus 14.760 Ribu dan Terus Bertambah 

Dalam data yang dirilis LSI itu, sebanyak 57 lebih persen mengatakan bebas, namun 43 persen yang lain mengatakan takut untuk berekspresi di tahun 2019.

Jika dibandingkan di tahun 2014 ketakutan masyarakat hanya sebesar 24 persen, persentase ini meningkat signifikan sebesar 14 persen.

"Saya kira yang perlu menjadi perhatian dari pemerintah ada gejala masyarakat lebih takut," tandas Djayadi.

Pria berkacamata ini menjelaskan lebih lanjut, ketakutan masyarakat yang dimaksud bukan berekspresi secara umum.

Berita Rekomendasi

Melainkan ekspresi bicara yang berunsur politik yang menjadi ketakutan masyarakat.

"Ini bukan ekpresi secara umum, tapi bicara politik, kalau bicara yang lain tidak ada masalah," lanjutnya.

Menurut Djayadi, ketakutan masyarakat berhubungan dengan peristiwa yang terjadi sejak Indonesia merayakan pesta demokrasi hingga peristiwa terakhir demo mahasiswa.

Baca: Telkomsel Luncurkan Provider by.U, Ada Fitur Pilih Nomor Sesuka Hati!

"Terkait dengan peristiwa mutahir pilpres kemudian peristiwa demonstrasi dan kekerasan pada 21-22 Mei," ungkapnya.

Djayadi mencontohkan ketakutan tersebut seperti bicara politik yang bisa menyingung lawan politik atau pihak penguasa.

"Lawan kemudian mengintimidasi atau sebaliknya"

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas