Istana Beri Perhatian Nasib Guru Honorer yang Digaji Rp 75 Ribu di Kabupaten Sikka Flores
Untuk menuju ke SDN Kepiketik, harus menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Kondisi jalan cukup memprihatinkan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mirisnya pengabdian para guru honorer kembali menyeruak. Upah yang mereka terima, sangat jauh dari kelayakan.
Kisah ini datang dari timur Indonesia, tepatnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kalen, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.
Meski sudah tujuh tahun mengabdi menjadi guru, Maria Marseli (27) hanya diberi gaji Rp 75 ribu per bulan. Diketahui SDN Kepiketik berjarak 30 meter lebih dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Untuk menuju ke SDN Kepiketik, harus menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Kondisi jalan cukup memprihatinkan.
Baca: Guru Ajak Siswinya Threesome, DPR Minta Menteri Nadiem Benahi Karakter Guru
Maria bercerita, dirinya mengajar disana sejak 2013. Ketika itu honornya Rp 50 per bulan. Barulah pada 2014 hingga sekarang, dia diberi honor Rp 75 per bulan.
Ini karena tahun 2013, SDN Kepiketik masih berstatus kelas jauh dari SDN pidang Bekor. Kemudian di 2014, status sekolah menjadi definitif, SDN Kepipetik.
Maria menuturkan honor Rp 75 ribu itu memang jauh dari kata cukup untuk bertahap hidup selama sebulan. Tetapi, bukan materi yang dikejar. Melainkan dia ini masa depan anak-anak cerah.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, terpaksa sang suami, Mikael Wilson yang harus bekerja membajak sawah dan menjual ikan.
Baca: Video Pengakuan Guru Honorer yang Nekat Ajak Murid Seks Bertiga dengan Pacarnya
"Saya berharap kepada Pemda Sikka agar bisa memperhatikan nasib guru honorer," singkat Maria, kepada sejumlah awak media di lokasi, Jumat (8/11/2019).
Merespon itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan pemerintah pasti menaruh perhatian serius pada nasih guru honorer termasuk pada Maria Marseli.
Terlebih dalam lima tahun ke depan, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah menyatakan bakal fokus di pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Tentu ini jadi perhatian karena prinsip konstitusional pendidikan untuk semua orang, untuk teknisnya sama Kemendikbud," ungkap Fadjroel saat dimintai tanggapannya, Sabtu (9/11/2019).
Fadjroel juga tidak mengetahui apakah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bakal turun langsung ke Kabupaten Sikka, melihat kondisi para pengajar honorer disana. Untuk urusan teknis, Fadjroel menyerahkan pada sang menteri.
Baca: Nadiem Makarim: Tugas Guru Lebih Sulit Dibanding Menteri
Diketahui baru-baru ini, Kamis (7/11/2019) Menteri Nadiem meninjau langsung SDN Gentong I, Pasuruan, Jawa Timur yang atap bangunannya ambuk pada Selasa (5/11/2019) lalu didampingi Kepala Sekolah SDN Gentong I.