Tanggapan Wishnutama Tentang Penggabungan Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif
Wishnutama memberikan tanggapan perihal kementerian pariwisata yang dijadikan satu dengan badan ekonomi kreatif (Bekraf) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio memberikan tanggapan perihal kementerian pariwisata yang dijadikan satu dengan badan ekonomi kreatif (Bekraf) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Hal tersebut dijelaskan dalam acara Ini Talk Show yang videonya diunggah di kanal YouTube Ini Talk Show, Sabtu (9/11/2019).
Pada Kabinet Kerja periode 2014-2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih membedakan antara Menteri Pariwisata yang saat itu dipimpin oleh Arief Yahya.
Sedangkan Bekraf dipimpin oleh Triawan Munaf sejak 2015 hingga 2019.
Wishnutama menjelaskan penggabungan antara pariwisata dengan ekonomi kreatif akan mendapatkan hasil akhir yang optimal.
Baca: Pamit dari NET di Acara Ini Talk Show, Wishutama: Maaf Belum Sempat Pamit
Baca: Bocor, Isi Chat Wishnutama dan Nadiem Makarim Saat Dipanggil Jokowi ke Istana! Ini Dia Obrolannya
Ia pun mengatakan tidak akan mengurangi bobot yang satu dengan yang lainnya.
Wishnutama memberikan contoh mengenai sinergi antara dua instansi pemerintah ini.
Ambon yang menjadi kota musik oleh UNESCO, dari potensi pariwisatanya dapat menghidupkan kota Ambon menjadi kota yang lebih musik lagi.
Sehingga orang-orang yang berkunjung ke Ambon akan merasakan suasana musik yang kental, jadi tidak hanya dinobatkan menjadi kota musik saja.
Wishnutama mengatakan tugasnya sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif adalah mempercepat pengembangan lima destinasi wisata baru yang disebut super prirotas.
Lima destinasi tersebut adalah Danau Toba, destinasi wisata di Kupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Wishnutama juga menjelaskan tugas dari Presiden Jokowi tersebut akan segera jadi di tahun 2020.
"Tapi itu menjadi sinergi satu sama lainnya, jadi tidak ada mengurangi bobot satu dan lainnya," terang Wishnutama.
"Justru memperkuat satu dan lainnya. Contohnya, baru-baru saja kota Ambon terpilih sebagai kota musik oleh UNESCO."