Perdebatan Prabowo dan Effendi Simbolon, Menhan Menolak Sampaikan Rincian Anggaran
Perdebatan Effendi Simbolon dan Prabowo mencuat karena Menhan menolak menyampaikan rincian anggaran dalam rapat dengan komisi I DPR
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
![Perdebatan Prabowo dan Effendi Simbolon, Menhan Menolak Sampaikan Rincian Anggaran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rapat-komisi-i-dpr-dengan-kementerian-pertahanan_20191111_152530.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Perdebatan mengenai anggaran Kementerian Pertahanan mencuat, saat menteri pertahanan Prabowo Subianto, menolak menyampaikan rincian anggaran dalam rapat dengan komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon memulai perdebatan dengan Prabowo.
"Saudara Menhan harus menjelaskan tapi bahwa ada rencananya saudara Menhan yang akan diajukan mau ditertutupkan itu pun tidak lazim," ujar Effendi.
Dilansir dari kanal Youtube Kompas TV, (13/11/2019), ia menegaskan yang namanya lembaga legislatif itu harus terbuka.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengatakan jika persoalan anggaran tersebut adalah terbuka, tetapi soal kemampuan dan kesiapan itu tidak boleh terbuka.
Polemik yang terjadi karena anggaran Kemenhan merupakan yang terbesar dari semua kementerian dan lembaga di tahun 2020.
Prabowo sempat berdebat dengan sejumlah anggota komisi I, yang meminta Prabowo memaparkan proyeksi anggaran kementerian pertahanan, sebesar 131 triliun rupiah.
Kementerian Pertahanan merupakan instansi yang memiliki anggaran belanja terbesar dari semua kementerian.
Dalam APBN tahun 2020, kemenhan mendapatkan jatah belanja hingga 127,35 triliun rupiah.
![Anggaran 1](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anggaran-1.jpg)
Beberapa output yang akan dicapai oleh kementerian pertahanan tahun anggaran 2020 antara lain, pengadaan alutsista sebesar 14,53 triliun, pengembangan sarana dan prasarana matra darat 1,25 triliun, pengembangan sarana dan prasarana matra laut 2,06 triliun, pemeliharaan dan perawatan kapal dan kendaraan tempur 3,19 triliun, serta pemeliharaan dan perawatan pesawat udara dan senjata lain 5,10 triliun rupiah.
Prabowo tidak menjelaskan secara lisan namun proyeksi tersebut tercantum dalam kertas pemaparan yang diterima oleh seluruh anggota Komisi I.
"Saya ingin meminta sekaligus dipaparkan karena di sini ada dukungan anggaran. Tapi saudara Menhan tadi tidak menyinggung, hanya visi-misi dan itu juga masih visioner. Jadi dukungan anggarannya seperti apa. Karena di sini ada, tolong disampaikan," ujar Effendi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/11/2019).
Baca: Menhan Prabowo Terima Ucapan Selamat Langsung dari Duta Besar Malaysia
Prabowo menegaskan, sektor pertahanan harus dipandang sebagai investasi.
Ia ingin pertahanan Indonesia tetap kuat agar tak kalah dengan negara lain, berapa pun biaya yang dibutuhkan.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)