Ahok Masuk BUMN, Posisi yang Cocok hingga Jokowi Bicara soal Kinerja Mantan Gubernur DKI Jakarta Ini
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk BUMN, posisi yang cocok hingga Jokowi bicara soal kinerja mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Dilansir Kompas.com, Ferdy mengatakan dua perusahaan tersebut memiliki tantangan besar.
Baik dari sisi finansial maupun tata kelola korporasi.
Tak hanya itu, Pertamina dan PLN juga dipandang menjadi sarang mafia, mulai dari mafia migas hingga proyek.
Berdasarkan rekam jejak Ahok selama ini, Ferdy pun menilai pria asal Belitung ini sudah terbiasa berhadapan dengan mafia, mulai korporasi, birokrat, hingga politisi yang memanipulasi APBD.
“Jauh lebih tepat lagi jika Ahok menjadi Direktur Utama PLN, karena dia bersih, bernyali, memiliki integritas dan kemampuan mengolah keuangan."
"PLN itu memiliki masalah bawaan di keuangan dan hampir semua Dirut PLN selama ini mengakhiri jabatannya karena korupsi,” terang Ferdy dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
“Sangatlah bagus jika Ahok membantu pemerintah Jokowi di Pertamina."
"Pertamina juga harus menyelesaikan pembangunan kilang-kilang migas yang sudah ada programnya sejak tahun 2014, namun belum bisa dijalankan sampai sekarang, karena ketiadaan mitra bisnis."
"Risikonya, kita terus tertekan karena impor migas tinggi,” lanjutnya.
2. Diminta ubah gaya komunikasi
Anggota Komisi VI DPR RI sekaligus Juru Bicara Partai Gerindra, Andre Rosiade, berharap Ahok bisa mengubah cara kepemimpinannya jika benar-benar terpilih menjadi bos di sebuah perusahaan BUMN.
“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan."
"Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita,” kata Andre, Kamis, dilansir Kompas.com.
Tak hanya itu, Andre juga berharap Ahok bisa membawa perubahan baik di tubuh BUMN.