Bom Bunuh diri di Polrestabes Medan, Gubernur Sumut Bantah Polri Kecolongan
Berkaca pada kasus ini, sejumlah pengamat terorisme mengimbau Polri memperbaharui pola penjagaan di pos pemeriksaan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) kemarin mengejutkan banyak pihak.
Berkaca pada kasus ini, sejumlah pengamat terorisme mengimbau Polri memperbaharui pola penjagaan di pos pemeriksaan.
Ini dipandang penting untuk mencegah terulang bom bunuh diri di markas kepolisian.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya sudah mengingatkan unsur keamanan untuk meningkatkan penjagaan.
Baca: Mahfud Sebut Ada Pelaku Lain Peledakan Bom di Polrestabes Medan, Ini Kata Polri
"Unsur keamanan terus meningkatkan keamanan. Kemarin itu memang biasa kantor polisi itu kan tidak seketat kantornya TNI. Karena kantor polisi iitu melayani rakyat, jadi rakyat ini kan bebas," tutur Edy Rahmayadi, Kamis (14/11/2019) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
"Nah bebas itu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bukan berarti polisi lengah, kan tidak begitu. Kan orang harus nyaman masuk ke kantor polisi. Ke depan mungkin akan kita perhatikan, kita evaluasi, boleh kebebasan tapi tidak boleh juga melakukan hal-hal yang tidak baik," tambah Edy Rahmayadi.
Baca: Achmad Baidowi Bereaksi Keras saat Mahfud MD Ogah Disebut Aparat Kecolongan Karena Bom di Medan
Mengenai informasi satu pelaku yang masih kabur, Edy Rahmayadi belum mengetahui detailnya.
Dia meminta masyarakat untuk selalu waspada dan aktif melapo ke kantor polisi terdekat jika ada yang mencurigakan.
"Seluruh masyarakat kalau mengetahui hal tersebut, laporkan ke yang berwajib. Ini supaya tidak terjadi lagi ke depan hal-hal yang seperti itu," paparnya.
Terakhir Edy Rahmayadi menyebut pihaknya tidak mentolelir tindakan terorisme. Negara juga tidak kalah dengan para teroris.
"Saya selaku Gubernur Sumatera Utara tidak menolerir itu. Negara tidak boleh kalah dengan teroris. Kita akan cari, selidiki dan hentikan aksi teror," singkatnya.